HealthLifestyle

Kebiasaan Anak Muda Yang Memperpendek Umur

0
Kebiasaan Anak Muda Yang Memperpendek Umur

STARJOGJA.COM, Berbeda dengan anak muda zaman dulu, anak muda di yang hidup di zaman yang telah banyak berkembang seperti saat ini memiliki kebiasaan hidup yang kurang sehat.

Kebiasaan sehari-hari yang tidak sehat ini pun juga ikut menentukan kondisi kesehatan tubuh mereka. Bahkan juga bisa mempersingkat usia!

Dilansir dari CNBC Indonesia, berikut beberapa kebiasaan anak muda sekarang yang bisa membuat umur pendek.

Melewatkan Sarapan

Melewatkan sarapan salah satu kebiasaan buruk kebanyakan orang saat ini, termasuk anak muda. Padahal menurut American Heart Association, orang yang sarapan pagi lebih sehat secara keseluruhan. Karena mereka memiliki kolesterol yang lebih baik, kesehatan kardiovaskular yang lebih baik, dan tekanan darah yang lebih rendah dibandingkan orang-orang yang biasa melewatkan sarapan.

Sementara penelitian kecil menemukan, bahwa orang yang melewatkan sarapan memiliki tingkat kematian yang meningkat sebesar 50 persen dibandingkan dengan mereka yang rutin sarapan.

Kurang Tidur Atau Kelebihan Tidur

Menurut penelitian, orang yang tidak mendapatkan jumlah jam tidur yang cukup akan meninggal lebih cepat.  Kurang tidur bisa melemahkan kekebalan tubuh, meningkatkan risiko terkena penyakit jantung, tekanan darah tinggi, obesitas, dan diabetes.

Menurut Harvard Medical School’s Healthy Sleep, tidur kurang dari 5 jam tidak boleh, sementara lebih dari 9 jam juga tidak bagus. Orang dewasa sebaiknya tidur 7-8 jam semalam.

Tidak Suka Bersosialisasi

Semakin canggihnya teknologi seperti sekarang ini, banyak anak muda yang lebih suka menghabiskan waktunya dengan gadget daripada bersosialisasi dengan orang sekitar.

Para ahli mengungkapkan, bahwa kurang bersosialisasi dan cenderung lebih sering mengasingkan diri memiliki dampak yang sama berbahayanya dengan kebiasaan merokok atau minum alkohol terhadap kesehatan.

Kurang bersosialisasi disebut dapat meningkatkan kecenderungan orang berusia pendek hingga 50%. Selain itu, kurangnya paparan sinar matahari juga dapat mengganggu siklus tidur, sehingga berisiko mengalami kematian dini.

Boros dan Banyak Utang

Boros dan banyak utang bisa memicu seseorang terkena penyakit kardiovaskular. Menurut studi tahun 2014 yang diterbitkan di BMC Public Health, bahwa orang tua yang hidup dari gaji ke gaji tanpa memiliki dana berlebih untuk keadaan darurat memiliki risiko lebih besar terkena penyakit kardiovaskular.

Mengonsumsi Daging Merah Atau Daging Olahan Secara Berlebihan

Kebiasaan mengonsumsi daging merah atau daging olahan secara berlebihan dapat memendekkan umur. Menurut Harvard Men’s Health Watch, setiap kali kamu menambahkan satu porsi daging merah atau daging olahan dalam menu makan harian, maka hal ini dapat meningkatkan risiko kematian sekitar 13%.

Kamu bisa mengganti daging merah dengan bentuk protein lain seperti ikan. Mengonsumsi ikan dapat mengurangi tingkat kematian sebesar 7%.

Tidak Bahagia dan Takut Mati

Menurut Johns Hopkins Medicine, emosi negatif yang berkepanjangan seperti kemarahan, dendam, hingga kesedihan dapat menyebabkan beberapa masalah pada tubuh. Sementara itu, stres dalam bentuk apapun bisa memperburuk kesehatan jantung.

Ketika kamu mengalami emosi negatif, tekanan darah naik, detak jantung melonjak, dan tubuh pun melepas hormon stres kortisol. Sementara kortisol dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

Selain itu, orang yang terlalu khawatir atau takut kematian, bisa membuatnya lebih dekat dengan kematian itu sendiri. Terlalu paranoid dengan kematian bisa membuat seseorang terus merasa cemas, dan akhirnya ketakutan tersebut membunuh mereka secara perlahan.

Baca juga : Star Insight April

Manchester City Juara Liga Premier Inggris 2023/24

Previous article

Pemkab Bantul Siap Bantu Kota Jogja Mengolah Sampah

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Health