Kab SlemanNews

Angin Kencang Diprediksi Berlangsung Hingga Pertengahan April

0

Harianjogja.com, SLEMAN– Masyarakat diharapkan meningkatkan kesiapsiagaan terhadap bencana angin kencang. Pasalnya potensi bencana angin kencang meningkat memasuki April.
Koordinator Stasiun Klimatologi dan Radar Cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jogja, Joko Budiyono mengatakan saat ini wilayah Jawa dan Sumatera memasuki fase Madden Julian Oscillation (MJO). Dampak dari MJO tersebut, katanya, dapat meningkatkan pertumbuhan awan hujan. Kondisi tersebut dipengaruhi oleh peningkatan suhu di atas permukaan laut di perairan Selatan Jawa. “Banyaknya penguapan yang terjadi berdampak pada terbentuknya awan hujan,” kata Joko, Jumat (1/4/2016).
Pembentukan awan selama musim pancaroba, sambung Joko, berpotensi membentuk awan kumulonimbus atau awan tumpukan hujan besar disertai petir. Kondisi tersebut diprediksi terjadi hingga pertengahan April ini. “Sebabnya, Mei diprediksi masuk musim kemarau. Ada kecenderungan terjadi cuaca ekstrim selama pancaroba, termasuk sambaran petir hingga mencapai permukaan tanah,” ujarnya.
Joko mengingat, posisi awan kumulonimbus umumnya berada di ketinggian di bawah 2.000 meter. Awan jenis ini cenderung mengalami pertumbuhan secara vertikal. Artinya, wilayah lereng pegunungan seperti Merapi paling berpotensi membentuk awan kumulonimbus.
Terpisah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman, Julisetiono Dwi Wasito mengatakan cuaca ekstrim seringkali terjadi setelah pertengahan hari. Hal itu ditandai perubahan cuaca secara mendadak. Dari cuaca cerah panas menjadi mendung pekat. “Kemudian disusul dengan hujan deras. Intensitasnya tinggi dalam beberapa jam. Muncul pula angin kencang dan petir,” ujarnya.

Pasar Legi Patangpuluhan Sajikan Tarian

Previous article

Dalam Sehari, Pertambahan Pasien DBD 5-10 Kasus

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Kab Sleman