Kota JogjaNews

Perpanjangan Moratorium Tekan Perang Tarif

0
paket hotel diy
Ilustrasi hotel (Bisnis)

Rencana moratorium hotel sampai 2021 ditanggapi positif kalangan perhotelan. Moratorium ini diyakini akan menekan adanya perang tarif yang kerap terjadi antar hotel di Jogja.

General manager (GM) GQ Hotel, Deppy Meylani saat dihubungi Harianjogja.com mengaku mendukung perpanjangan moratorium tersebut. Menurutnya moratorium sudah seharusnya dilakukan sejak dua tahun lalu saat hotel-hotel marak bermunculan di DIY.

“Bukan lebih tepat lagi [moratorium dilakukan] tapi seharusnya sudah sejak satu dua tahun lalu [moratorium dilakukan],” kata dia.

Ia mengatakan, saat hotel-hotel baru semakin bermunculan dan memicu tambahnya  jumlah kamar, yang terjadi adalah perang tarif. Hotel ada yang menurunkan tarifnya seperti hotel bintang di bawahnya. “Menjual dengan harga yang murah itu kan strategi yang buruk,” ujar dia.

Pemerintah, kata Deppy, seharusnya melihat Infrastruktur Jogja sebelum memberikan izin pembangunan hotel. Jangan sampai jumlah kamar meningkat tetapi para tamu menghabiskan waktu di jalan karena jalanan macet.

Begitu juga dengan daya tampung bandara yang harus dipertimbangkan. Jangan sampai bandara tak mampu menampung wisatawan yang datang ke Jogja karena jumlah wisatawannya meningkat.

Deppy mengatakan, seiring tumbuhnya hotel baru di Jogja, GQ Hotel belum terlalu merasakan dampak penurunan okupansi karena menurutnya masing-masing hotel sudah memiliki pasar tersendiri.

Namun dalam jangka panjangnya nanti, jika tidak segera dilakukan moratorium dan hotel semakin bermunculan, okupansi hotel belum tentu memenuhi target. “Saat ini kami rata-rata masih 60 persen,” kata dia.Bernadheta Dian Saraswati/JIBI/Harian Jogja |

Ini Jadwal Pemadaman Listrik Wilayah DIY, Jumat (12/8/2016)

Previous article

Pemkab Bantul Akui Sulit Pantau Makanan Tak berijin

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Kota Jogja