By 
STARJOGJA,JOGJA – Generasi muda penyandang disabilitas memiliki potensi menjalani kehidupan secara penuh dan berkontribusi pada perkembangan sosial, budaya, dan ekonomi masyarakat. Oleh karena itu, penyandang disabilitas harus mendapatkan kesempatan yang sama untuk mengembangkan diri.Termasuk dalam pengembangan dan penguasaan teknologi.
Untuk itu, Badan Penelitian dan Pengembangan SDM Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerjasama dengan Balai Penyedia dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi dan Informatika (BP3TI) menggelar Jambore TIK bagi Remaja dan Dewasa dengan Disabilitas Tahun 2017.
Kegiatan ini ditujukan untuk membentuk kemandirian dan peluang kerja di bidang TIK bagi penyandang disabilitas. Kegiatan ini diharapkan bisa bermanfaat langsung kepada seluruh peserta karena banyak penyandang disabilitas yang memiliki kemampuan lebih. Dengan kesempatan yang sama untuk berkembang ,ia mendorong setiap pihak untuk mendukung penyandang disabilitas menerapkan keahliannya dalam masyarakat.
Jambore TIK ini merupakan ajang pertemuan disabilitas atau penyandang cacat, baik penglihatan, pendengaran, fisik dan intelektual.Di Jambore itu, mereka berkumpul, berlatih, dan mengembangkan potensi di keterampilan seputar teknologi informatika, seperti microsoft office, internet, desain grafis hingga publik speaking. Puncak dari pelatihan adalah kompetisi, baik individu maupun secara berkelompok.
Kegiatan Jambore ini diperuntukkan bagi 500 peserta dengan disabilitas (penglihatan, pendengaran, fisik dan intelektual) yang masuk dalam kategori usia remaja dan dewasa yang disaring dari 34 Provinsi di Indonesia, serta 80 peserta kegiatan TOT (Training of Trainer) bagi calon tenaga pengajar tambahan untuk kegiatan Jambore TIK 2017.(NAW/DEN)
Comments