Kota JogjaNews

20 Warga DIY Jadi Korban SBL

0
sidang Isbat

STARJOGJA.COM, JOGJA – Kantor Wilayah Kementrian Agama (Kemenag) DIY menyatakan izin operasional PT Solusi Balad Lumampah (SBL) cabang DIY dicabut menyusul temuan banyaknya jemaah calon umrah yang gagal diberangkatkan oleh biro penyelenggara perjalanan ibadah umrah (PPIU) tersebut.

Kepala Bidang Penyelenggara Haji dan Umrah, Kanwil Kemenag DIY Noor Hamid mengatakan, surat resmi pencabutan sementara izin operasional PT SBL akan dikirimkan Senin (5/2/2018). “Sudah kami minta konfirmasi katanya sudah tutup, tapi besok kami akan cek dan menyampaikan surat bahwa SK SBL DIY dicabut,” kata Hamid, saat dihubungi Minggu (4/2/2018).

Hamid mengaku hanya ada satu jemaah SBL Cabang DIY yang resmi melaporkan karena belum diberangkatkan umrah, meski sudah membayar lunas Rp15 juta. Namun, berdasarkan catatan PT SBL ada sekitar 20 warga DIY yang belum diberangkatkan umrah.

Mereka terdaftar di kantor cabang SBL di wilayah Banguntapan, Bantul dan cabang di wilayah Mlati, Sleman. Para jemaah itu dijanjikan berangkat pada 2 Februari lalu, tetapi sampai kemarin belum ada kepastian.

Hamid mengatakan, meski izin operasional PT SBL dihentikan sementara, tetapi biro perjalanan umrah tersebut tetap harus memberangkatkan jemaah yang sudah telanjur mendaftar dan membayar biaya umrah sebesar Rp14-15 juta.

Sementara, untuk PT Abu Tour, Kemenag DIY masih akan meminta konfirmasi terkait jumlah jemaah calon umrah yang sudah mendaftar. Pasalnya, laporan yang masuk sementara baru tiga orang yang belum diberangkatkan. Abu Tour juga memiliki izin dari Pemerintah Pusat. “Langkah kami nunggu instruksi Pusat, kalau Pusat mencabut, maka cabang juga harus dicabut,” ujar Hamid.

Hamid mengimbau masyarakat untuk lebih selektif dalam memilih biro perjalanan ibadah umrah. Menurutnya, biaya umrah saat ini berkisar Rp20 jutaan, sehingga jika ada biro yang menawarkan harga di bawah itu patut dicurigai. “Jangan terpancing promo, karena SBL dan Abu Tour itu kejeglong promo,” ucap Hamid.

Sementara itu, Harianjogja.com belum berhasil mendapat konfirmasi dari PT SBL. Joko, salah satu perwakilan PT SBL Cabang Sleman saat dihubungi nomor telepon selulernya belum merespons. Pesan singkat yang dikirimkan juga belum berbalas.

Dari dokumen yang diperoleh Harianjogja.com, total ada 81 jemaah yang mendaftar di PT SBL Cabang Sleman dan Banguntapan. Mereka tercatat warga Magelang, Klaten, Semarang, dan 20 di antaranya warga Jogja, Sleman, Bantul, dan Gunungkidul. Ujang Hasanudin/JIBI/Harian Jogja |

Ramah Disabilitas, Trans Jogja Rencanakan Halte Rendah

Previous article

Sepuluh Hari di Bioskop, Dilan 1990 Ditonton Lebih Dari 3 Juta Orang

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Kota Jogja