Kab SlemanNews

Cek ! Ini Jalan Tengkorak yang Ada di Sleman

0

STARJOGJA.COM, SLEMAN–Jalan Wates, Jalan Solo dan Jalan Ringroad Utara menjadi penyumbang paling banyak kecelakaan di Sleman. Kondisi jalan yang belum dipasang pembagi jalan membuat Jalan Wates menjadi rawan kecelakaan. Sementara di Jalan Solo, masih banyak pengendara yang putar arah tapi tidak memperhatikan rambu dan kondisi lalu lintas.

Berdasarkan data dari Unit Laka Lantas Polres Sleman, sebanyak 1535 kasus kecelakaan terjadi di Sleman. Korban luka ringan tercatat sebanyak 1.842 orang, korban luka berat tiga orang, dan korban meninggal 180 orang. Dari awal tahun sampai saat ini tercatat sudah ada 110 kasus kecelakaan terjadi.

Kepala Unit Laka Lantas Polres Sleman Iptu Rahandy Gusti Pradana mengatakan beberapa jalan yang sering terjadi kecelakaan yaitu Jalan Wates Km 8, Jalan Solo Km 13 sampai 15, dan Jalan Ringroad Utara. “Kalau Jalan Wates itu karena belum ada divider (pembagi jalan) jadi banyak yang nyalip keluar dari jalur, sedangkan kalau Jalan Solo, kasusnya karena ketika putar balik, banyak yang tidak hati-hati memperhatikan kondisi dan rambu,” kata Rahandy, Sabtu (31/3/2018).

Menurut Rahandy awal mula terjadinya kecelakaan paling banyak karena adanya pelanggaran. “Entah itu menerobos marka jalan, entah itu tidak menggunakan lampu sein, kebanyakan awal mula kecelakaan dari pelanggaran,” ujarnya.

Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Sleman Sulton Fatoni mengatakan ada beberapa catatan untuk perbaikan fasilitas lalu lintas yang sudah dimasukan sebagai usulan ke Forum Lalu Lintas dan Angkatan Jalan (LLAJ) Provinsi DIY.

“Jalan-jalan yang terindikasi rawan kecelakaan kita sudah kordinasikan, seperti Jalan Wates yang belum ada divider (pembagi jalan), dan median jalan di Jalan Magelang yang dekat Jogja City Mall itu, itu sudah dimasukan sebagai usulan, karena itu butuh modal besar juga,” katanya.

Sedangkan dalam mengantisipasi banyaknya terjadi kecelakaan, Dinas Perhubungan Sleman bekerja sama dengan Polres Sleman melakukan penyuluhan terhadap generasi muda. “Sebagai upaya pencegahan kita lakukan penyuluhan, mulai dari PAUD, TK, dan SD, kita mulai jangkau itu,” ujar Sulton.

Menurut Sulton, banyaknya kecelakaan lalu lintas yang terjadi baik korban maupun pelakunya ada pada rentang usia yang produktif. “Kebanyakan kan yang usia 15 sampai 30an tahun,” katanya.Fahmi Achmad

Ini Manfaat Semangka, Dari Rambut Hingga Jantung

Previous article

Merasa Lelah Berlebih di Kantor? Ini 7 Tips Mengatasinya

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Kab Sleman