Kab SlemanNews

Mahasiswa hingga Guru Besar UNY Akan Tampil dalam Pentas Seni Budaya

0
KBRI Tokyo

STARJOGJA.COM, SLEMAN – Mahasiswa hingga setingkat guru besar di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) akan terlibat sebagai pemain berbagai pentas seni budaya dalam perhelatan Dies Natalis ke-54 UNY. Berbagai gelaran itu dikonsep dengan mengedepankan inovasi berkelanjutan sesuai dengan tema perayaan dies natalis.

Rektor UNY Prof Sutrisna Wibawa menjelaskan, tema yang diangkat dalam Dies Natalis ke-54 menyesuaikan dengan era disrupsi, sehingga diarahkan pada inovasi berkelanjutan. Bentuk inovasi itu bahkan diterapkan dalam berbagai pentas seni yang digelar UNY dalam perayaan tersebut.

“Dari mahasiswa sampai guru besar, tenaga kependidikan akan ikut [menjadi pemain] dalam berbagai pentas seni, mulai dari pentas kolaborasi dalang, ramayana, ketoprak,” ungkapnya dalam konferensi pers di Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) UNY, Senin (30/4/2018).

Sejumlah gelaran seni budaya dalam perayaan itu antara lain, Lomba Lukis Wayang pada Minggu (29/4/2018), Pameran Wayang dan Festival Dalang Cilik pada Senin (30/4/2018) hingga Jumat (4/5/2018), Workshop Wayang Beber di Jurusan Senirupa FBS UNY pada Kamis (3/5/2018) hingga Jumat (4/5/2018).

Selain itu ada pentas kolaborasi antara dalang cilik, dosen dan mahasiswa pada Jumat (4/5/2018) di Halaman Rektorat UNY, Ketoprak Guru Besar, Dosen, Tendik dan Mahasiswa pada Rabu (9/5/2018) pekan depan dan pentas Ramayana kolaborasi antara guru besar, dosen dan mahasiswa UNY. Seluruh kegiatan itu digelar di lingkungan Kampus UNY.

Sutrisna mengatakan, pentas itu dilakukan dengan kaya improvisasi. Pada kolaborasi dalang misalnya, pewayangan itu akan menggunakan dua kelir dan dua gaya yaitu kelir Jogja dan Solo. Dalang ini akan memainkan wayang kulit secara bersamaan dengan kompak dan penuh harmonisasi.

Cara itu sebagai salah satu upaya memunculkan budaya lama namun disertai inovasi. “Ini yang memainkan juga dosen dan mahasiswa. Ini termasuk gelaran baru yang menandai inovasi, dimainkan secara kompak,” ungkap dia.

Rektor mengingatkan besar nilai budaya pada wayang dan menjadi salah satu media tepat dalam membangun karakter. Sehingga siswa SD, SMP yang terlibat dalam gelaran dalamg cilik hingga mahasiswa yang menonton dapat mengambil manfaat pendidikan karakter. Karena mereka dapat belajar dari tokoh pewayangan yang selalu ada cerita baik dan buruk serta dampaknya.

“Wayang ini contoh pendidikan karakter secara nyata, karena memperlawankan antara tokoh yang baik dan buruk dan yang buruk akan terlindas dengan yang baik,” ungkap dia.

Ketua Panitia Dies Natalis ke-54 UNY Guntur menambahkan, peserta dalang cilik ada 32 anak dari berbagai wilayah di Indonesia terutama Pulau Jawa. Dalam dies kali ini, UNY akan meluncurkan sebuah tari yang menjadi milik UNY.

Tarian itu akan selalu ditampilkan daa berbagai kegiatan resmi di UNY seperti halnya mars atau hymne. “Kami juga akan menerbitkan tiga buku sebagai salah satu ilmu sekaligus inovasi pendidikan,” ungkap dosen FIK UNY ini.

Guntur mengatakan, open house akan digelar dari 16 hingga 21 Mei 2018 yang akan memberi kesempatan seluruh masyarakat untuk dapat berkunjung ke UNY. Pihaknya memberikan potongan harga pada sejumlah fasilitas di UNY, seperti penggunaan kolam renang hingga peralatan olah raga lainnya. “Ini bentuk kedekatan kami dengan masyarakat  agar semua bisa mengakses,” tegasnya.(DEN/Sunartono/Harianjogja)

Pemda DIY Berupaya Tekan Kenaikan Harga Kebutuhan Pokok Jelang Ramadan

Previous article

Indonesia Masuk Pot 2, Undian Piala AFF 2018 Segera Digelar

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Kab Sleman