FeatureKab Sleman

Aktivitas Wisata Merapi Masih Aman

0
trend healing
Ilustrasi Liburan

STARJOGJA.COM, Yogyakarta – Gunung Merapi masih dalam status waspada atau level II oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG). Kepala Pelaksana BPBD DIY, Biwara Yuswantana mengatakan aktivitas wisata masih diperbolehkan di luar radius 3 km.

“Berharap ke masyarakat dengan unsur yang masyarakat mulai mekanisme infrastrukturnya, semuanya mengantisipasi agar segala kemungkinan tidak berdampak pada masyarakat. Aktivitas biasa silahkan menikmati, banyak guguran bisa dinikmati tentu dalam radius aman,” katanya di Starjogja 101,3 FM Jumat (1/2/2019).

Ia mengaku aktivitas wisata bisa dilakukan mencau pada hasil analisis dari ahlinya yaitu BPPTKG Yogyakarta terkait aktivitas Gunung Merapi. Berkaca dari kejadian Merapi sebelumnya, BPBD DIY sudah menyiapkan mitigasi bencana bersama dengan elemen masyarakat sekitar.

Baca Juga : Awan Panas Guguran Merapi Muncul

“Persiapan ini sudah sistematis sejak erupsi freatik, lalu kita kondisikan masyarakat sosialisasi membangun pemahaman, tidak panik, tetap waspada. Membangun jalur komunikasi dengan mereka. Termasuk konsolidasikan pihak terkait kalo megeluarkan debu,dengan penyiapan masker dengan melakukan antisipasi ada kemungkinan yang terjadi dengan Merapi,” katanya.

Biwara mengatakan untuk penambang pasir juga diharapkan berhati-hati terutama ketika aktivitas Merapi naik. Hal ini untuk menghindari adanya korban akibat peristiwa alam Merapi.

“Untuk menghindari itu apa yang harus dilakukan penambang pasair tetap waspada kalo mitigasi ya lebih baik tidak melakukan penambangan di kali Gendol,” katanya.

BIwara mengatakan hasil koordinasi dengan BPPTKG dari gejala saat ini belum menunjukkan  menuju pada aktivitas yang meningkat. Merapi belum pada aktivitas tinggi tapi masih aman dan belum menjadi ancaman ke masyarakat.

“Mitigasi kami di BPBD kami perspektifnya bencana ada dua hal ancaman itu tidak bisa kita hadapi ya menghindar kalo punya kemampuan siaga ya kita membangun kesiap-siagaan. Tapi kondisi Merapi itu ritmenya jelas muncul lalu berhenti muncul berhenti,” katanya.

Tanah Ambles Muncul di Gunung Kidul

Previous article

Tinju Profesional Perdana Diadakan di Sleman City Hall

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Feature