News

Forum Bisnis Indonesia-Rusia Sepakati 13 Kerja Sama

0
investor Rusia
Twitter KBRI Moskow @kbrimoskow

STARJOGJA.COM, MOSKWA — Forum Bisnis Indonesia-Rusia menyepakati 13 kerja sama perdagangan dan investasi senilai US$1,11 miliar atau setara dengan Rp15,76 triliun, sebagai upaya untuk mendorong aktivitas dagang yang lebih erat antara kedua negara.

Dalam forum yang diinisiasi oleh pemerintah Indonesia di Moskwa tersebut, tercatat kerja sama dengan nilai tertinggi dicapai oleh PT Asia Starch International dan PT Dredolf Indonesia senilai US$1,10 miliar.

Nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) antara keduanya diwujudkan dengan pembangunan pabrik tepung terintegrasi di Jawa Tengah, dan akan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara. Investasi pem­bangunan pabrik tersebut mencapai US$1,10 miliar atau setara Rp15,62 triliun.

Baca Juga: Cerita Mahfud MD Soal Rusia yang Komunis

Selain itu, berlangsung perjanjian antara PT Mayora Indah dengan FT Service LLC bernilai US$2,5 juta. Kedua perusahaan sepakat untuk bekerja sama dalam perdagangan produk kopi dan permen. Menyusul, MoU antara PT Ritz Gallery dan Investstroy Co. Ltd. untuk perdagangan produk furnitur senilai US$2 juta.

Forum Bisnis Indonesia-Rusia, terdapat 10 perusahaan lain yang bekerja sama dengan perusahaan Rusia dengan nilai yang belum disebutkan.

Penadatanganan MoU Forum Bisnis Indonesia-Rusia disaksikan oleh sejumlah pejabat dari dua negara yakni Duta Besar Indonesia untuk Federasi Rusia dan Republik Belarus Wahid Supriyadi, Gubernur D.I. Yogyakarta Sri Sultan Hameng­kubu­wono X, Gubernur Jawa Tengah Gan­jar Pranowo, dan Wakil Menteri Per­dagangan dan Industri Federasi Rusia Alexy V. Gruzdev.

Duta Besar Indonesia untuk Federasi Rusia dan Republik Belarus Wahid Supriyadi mengatakan, nilai perdagangan antara Rusia dengan Indonesia selama ini masih relatif kecil yakni US$2,6 juta. Dia mengharapkan ke depan hubungan kerja sama perdagangan antara kedua negara berlangsung lebih erat melalui 13 MoU tersebut.

“Ada beberapa sektor usaha yang ditandatangani hari ini mulai dari furnitur, palm sugar, dan produk ma­kanan lainnya,” jelasnya, Kamis (1/8) kepada Jaringan Informasi Bisnis Indonesia.

Vice President of Russia Chamber of Commerce and Industry Vladimir Dmitriev menyatakan bahwa hubungan bisnis antara Rusia dan Indonesia memiliki masa depan yang cerah.

“Kami merasa bahwa hal ini [kemitraan] sangat cocok dengan Indonesia sebagai negara yang memiliki [pertumbuhan] ekonomi yang besar,” katanya.

Dmitriev mengungkapkan, MoU ini sejalan dengan misi dari Dewan Bisnis Rusia-Association of Southeast Asian Nations (Asean) yang telah menyiapkan sejumlah proposal untuk proyek nasional, kerja sama internasional, dan ekspor.

Proposal itu dibuat dengan tujuan untuk membuat negara anggota Asean menjadi mitra strategis dalam berbisnis bagi Rusia.

Dia menjelaskan, Rusia akan mem­bangun kantor perwakilan di sejumlah negara di Asean agar pebisnis asal Rusia dapat makin efektif berinvestasi.

Dmitriev mengatakan, Indo­nesia memiliki ekonomi dan potensi infra­struktur industri yang signifikan untuk menjadi calon utama dalam inisiatif itu.

“[MoU ini tidak hanya] di atas kertas, tetapi dilanjutkan dalam tran­saksi tertentu karena kami meng­hadapi tantangan yang sama terkait transformasi ekonomi yang berdasarkan pada bahan baku sumber daya mineral, sehingga harus berinovasi dan inklusif,” jelasnya.

Raphael Guillermo Maitimo Tak Ikut Lawan Martapura

Previous article

Pemkab Tidak Akan Beri Bantuan ke Tambak Udang

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in News