Sport

Panpel Cegah Suporter PSIM saksikan Derby Mataram

0
Persis Solo PSIM Yogyakarta

STARJOGJA.COM, Bola – Panitia Pelaksana Pertandingan (Panpel) Persis Solo menyiapkan berbagai cara untuk mencegah suporter PSIM menyaksikan langsung Derby Mataram pada lanjutan Liga 2 2019 di Stadion Wilis, Madiun, Jumat (16/8/2019).

Panpel menyiagakan 400 personel keamanan. Sebanyak 350 orang merupakan gabungan dari TNI-Polri, sisanya dari keamanan internal dan elemen suporter. Dalam laga sebelumnya di Stadion Wilis, panpel hanya menyiagakan sekitar 200 personel.

Didik mengatakan petugas keamanan tak hanya disiagakan di stadion, tetapi juga di jalur-jalur yang dilalui suporter di Madiun. Langkah itu dilakukannya untuk menekan potensi kericuhan apabila suporter PSIM tetap ke Madiun meski telah dilarang.

Panpel juga menyeleksi penonton dengan menerapkan pembelian tiket secara presale. Didik mengatakan 13.000 tiket yang dicetak bakal dijual melalui Pasoepati dan Surakartans.

Baca Juga : Derby Mataram, PSIM Tanpa Suporter

“Kami mengantisipasi penyusup yang bisa bikin gaduh di laga ini,” ucap Didik kepada Harianjogja.com, Selasa (13/8/2019).

Didik menyatakan tetap memfasilitasi penonton lokal Madiun yang ingin menyaksikan Derby Mataram dan membeli tiket langsung di stadionm dengan catatan masih ada sisa tiket. “Kami sudah berkoordinasi dengan panpel lokal untuk menyediakan tiket kepada warga Madiun yang mau menonton. Untuk suporter memang kami utamakan lewat presale. Tiket on the spot sifatnya tentatif, baru kami layani apabila masih ada sisa,” ujarnya.

Didik Daryanto mengatakan rekomendasi dari aparat keamanan menjadi alasan utama larangan bagi suporter PSIM Jogja ke Stadion Wilis.

“Kami minta maaf untuk teman-teman Jogja, kami belum bisa hadirkan dulu,” kata Didik.

Pasoepati dan Surakartans mulai gencar mendistribusikan tiket laga Derby Mataram melalui presale pemesanan Selasa. Presiden DPP Pasoepati, Aulia Haryo Suryo, mengatakan kelompoknya mendapatkan jatah 9.000 tiket dari panpel. Dia mengatakan penjualan tiket bakal dilayani 14 korwil yang tersebar di Soloraya. “Penonton umum atau independen juga dapat memesan tiket melalui DPP,” ujar Rio, sapaan akrabnya.

Perwakilan Surakartans, Adith, mengatakan animo warga untuk menyaksikan laga Persis kontra PSIM sangat tinggi. Pihaknya berharap panpel tetap menjual tiket di stadion untuk para fans yang tidak kebagian presale. “Ini agar penonton umum yang tidak masuk komunitas suporter bisa ikut menonton. Jangan lupa, sepak bola adalah hiburan rakyat,” ujarnya.

Sementara, kelompok suporter PSIM Jogja yang tergabung dalam Brayat Jogja Mataram Utama Sejati (Brajamusti) belum mengambil sikap menyusul tiadanya kuota untuk suporter Laskar Mataram pada Derby Mataram.

Brajamusti masih menunggu surat resmi dari Panitia Pelaksana Pertandingan (Panpel) Persis Solo ihwal larangan untuk suporter PSIM menonton Derby Mataram di Stadion Wilis. Sampai Selasa (13/8/2019) sore, Brajamusti belum menerima surat tersebut.

“Kami baru akan rapatkan besok malam. Jadi belum ada keputusan dan belum bisa berikan pernyataan. Sampai sore ini belum ada surat resmi juga dari pihak panpel maupun polres setempat,” kata Presiden Brajamusti Muslih Burhanudin kepada Harianjogja.com.

Pria yang akrab dipanggil Tole ini mengatakan berdasarkan koordinasi awal dengan Polresta Madiun, Derby Mataram tersebut belum mendapatkan rekomendasi dari Polda Jawa Timur. Musababnya, Derby Mataram digelar sehari setelah Derby Jawa Timur yang mempertemukan Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang.

Atap Pendopo Parasamya Bantul Ambrol

Previous article

Siap Mas Produk Kaesang dan Gibran Resmi Dirilis

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Sport