Flash InfoTechno

Desain Aplikasi Gojek Kini Banyak Ditiru

0
transportasi online
Ilustrasi Layanan Ojek Online. JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto Saling sapa antar pengemudi Go-Jek terlihat di kawasan Swakarya, Caturtunggal, Depok, Sleman, DI. Yogyakarta, Senin (16/11/2015). Jasa layanan ojek berbasis aplikasi, Go-Jek secara resmi telah masuk ke DIY sejak kemarin. Sejumlah pengemudi Go-Jek masih membiasakan diri dengan model layanan berbasis aplikasi telepon pintar itu.

STARJOGJA.COM,TEKNO –  Desain aplikasi Gojek kini banyak ditiru oleh perusahaan rintisan (startup) lain di luar negeri seperti di Afrika dan Amerika Selatan. co-CEO Gojek Kevin Aluwi dan Andre Soelistyo mengaku bangga dengan hasil ini, karena aplikasi gojek ditiru.

“Sebenarnya yang paling membanggakan untuk kita, desain satu aplikasi untuk semua transaksi sekarang sudah mulai ditiru di seluruh dunia. Jarang-jarang ada inovasi dari Indonesia sekarang ditiru negara-negara dari Afrika, di Amerika Selatan,” ujar Kevin di Jakarta, Kamis (24/10).

Bahkan, Kevin menyebut perusahaan-perusahaan besar, termasuk kompetitornya meluncurkan aplikasi terbarunya di Amerika dengan desain “berbau” Gojek.

“Jadi, sudah ada satu tombol buat aplikasi, satu tombol buat makanan, satu tombol buat shopping, ya tentunya UI-nya lebih keren dari kita, cuman desainnya sama persis dengan aplikasi Gojek yang kita launching di tahun 2015,” kata Kevin.

Pertama kali diluncurkan di Indonesia sebagai call-center untuk melayani pemesanan transportasi roda dua (ojek) dan layanan pesan antar pada 2011, Gojek kemudian meluncurkan aplikasi mobile pada 2015.

Pada saat itu, Gojek mengusung konsep dengan desain tiga tombol layanan dalam aplikasi, yakni tombol untuk layanan transportasi, layanan pengiriman paket, dan layanan pembelian barang.

“Bisa dibilang desain itu konsep itu mulai ditiru oleh perusahaan-perusahaan di seluruh dunia, jadi kita itu bisa dibilang pioner konsep ini di mana satu aplikasi untuk segala transaksi,” ujar Kevin.

“Dan, Andre sama saya itu sering dapat feedback dari mancanegara lah, ‘Oh kita Gojeknya Nigeria, kita Gojeknya Kolombia’, itu sering sekarang,” lanjut dia.

Seiring berjalannya waktu, layanan pembelian barang melahirkan layanan GoFood. Dari penelitian pada saat itu, Kevin mengatakan pengguna banyak yang memanfaatkan layanan itu untuk membeli makanan.

Saat ini, aplikasi Gojek tercatat telah diunduh 155 juta kali, per kuartal III 2019. Perusahaan penyedia layanan on-demand tersebut juga telah menggandeng 400.000 mitra penjual GoFood dan memiliki lebih dari 2 juta mitra pengemudi.

Decacorn Tanah Air itu juga telah berekspansi ke sejumlah negara di Asia Tenggara, yakni Singapura, Thailand dan Vietnam.

“Loyalis-loyalis Gojek yang merupakan jumlah signifikan dari total user kita, transaksi mereka tahun kemarin 256 kali per tahun, jadi hampir tiap hari mereka bertransaksi aplikasi kita, ini merupakan bukti strategi kita berhasil di market ini,” ujar Kevin.

SUMBER : Antara

Sudah Makan Tapi Masih Merasa Lapar? Ini Sebabnya

Previous article

Ini Cara Diet Air Putih untuk Turunkan Berat Badan

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Flash Info