Pendidikan

Taksi Terbang UGM Juara ASEAN Rice Bowl Startup Awards

0
taksi terbang UGM
taksi terbang UGM (frogs)

STARJOGJA.COM, Info – Inovasi taksi terbang dengan teknologi drone buatan mahasiswa UGM yang tergabung dalam stratup Frogs berhasil meraih penghargaan sebagai Best Newcomer 2019 dalam ajang ASEAN Rice Bowl Startup Awards 2019 yang berlangsung di Sasana Kijang, Kuala Lumpur, Malaysia, 16 Januari 2020.

ASEAN Rice Bowl Startup Awards merupakan penghargaan yang diberikan kepada startup-startup di wilayah ASEAN atas inovasi, keunggulan, kinerja terbaik, dan semangat kewirausahaan mereka. ASEAN Rice Bowl Startup Awards diselenggarakan sejak tahun 2015 lalu dan telah diakui sebagai penghargaan bergengsi bagi startup di kawasan ASEAN.

Pada ASEAN Rice Bowl Startup Awards 2019 masuk sebanyak 3.170 dari Brunei Darusalam, Kamboja, Indonesia, Laow, Vietnam, Malaysia, Myanmar, Singapura, Filipina, Vietnam serta Thailand. Dari ribuan nominasi tersebut terpilih sebanyak 107 startup menjadi finalis ASEAN Rice Bowl Startup Awards 2019.

Baca Juga : Taksi Online di YIA Akan Dibatasi Pihak Bandara

Sari Dewi, programer Frogs mengatakan penghargaan yang berhasil diraih dari ASEAN Rice Bowl Stratup Awards 2019 merupakan buah dari kerja keras tim Frogs berinovasi dan menghadirkan solusi persoalan transportasi di tanah air. Frogs merupakan sebuah stratup yang didirikan oleh alumnus ELINS FMIPA UGM, Asro Nasiri dan berbasis di Yogyakarta, tepatnya di Sewon, Bangunharjo, Bantul.

“Pengembangan taksi terbang ini untuk memenuhi kebutuhan transportasi di wilayah kepulauan Indonesia,” jelas mahasiswi prodi ELINS FMIPA UGM ini.

Selain itu, drone taksi ini nantinya bisa dipakai untuk angkutan barang atau kargo, kebutuhan militer serta kepentingan darurat ataupun pertolongan pertama di daerah bencana dan daerah yang sulit diakses melalui jalur darat.

“Nantinya drone taksi ini dapat mengangkut maksimal 2 orang dengan batas beban maksimal 200 Kg,” terangnya.

Drone taksi ini dilengkapi dengan baterai dengan 8 motor dengan 8 bilah baling-baling. Memiliki kemampuan jelajah hingga 100 Km dengan hanya satu kali pengisian baterai. Kendaraan ini dapat terbang hingga ketinggian 2.400 meter di atas permukaan laut dengan waktu terbang selama kurang lebih satu jam.

Sari menjelaskan salah satu kelebihan yang dapat dirasakan dengan mengendarai drone taksi ini adalah pengguna bsia sampai tujuan dengan lebih cepat karena melalui jalur udara sehingga terhindar dari kemacetan. Selain itu juga ramah lingkungan karena menggunakan listrik dari baterai yang dapat diisi ulang.

“Drone taksi ini telah melalui berbagai uji, termasuk uji terbang,” katanya.

Purwarupa atau prototipe drone taksi mulai dikembangkan sejak 2018 lalu dan menghabiskan biaya riset dan pengembangan sebesar Rp. 1 Miliar. Inovasi ini tidakhanya berhasil memenangkan kompetisi tingkat ASEAN, tetapi juga telah menarik mata dunia. Drone taksi ini diundang dalam pameran internasional tahunan terbesar pada bidang teknologi industri Hanover Messe di Jerman pada 20-24 April 2020 mendatang yang akan diikuti lebih dari 6.500 peserta dari 73 negara dan 225.000 pengunjung internasional dari 91 negara

Nelayan Supardiyono Ditemukan Meninggal Dunia

Previous article

Standar Keselamatan Susur Sungai ala Desa Wisata Pancoh

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Pendidikan