FeatureKab Sleman

Standar Keselamatan Susur Sungai ala Desa Wisata Pancoh

0
standar keselamatan susur sungai
Tim penyelamat mencari siswa SMPN 1 Turi yang hanyut (Arif M)

STARJOGJA.COM, Info – Desa Wisata Pancoh terpengaruh dengan meninggalnya 10 siswa SMPN 1 Turi yang hanyut pada Jumat (21/2) lalu. Korban meninggal siswa SMPN 1 Turi itu bisa dihindari jika memahami standar keselamatan susur sungai.

“Kami SOP-nya kami tekankan sebelum masuk ke sungai harus pakai alas kaki seperti sepatu sandal dll,” kata Pengelola Desa Wisata Pancoh yang ada di Pancoh, Girikerto, Turi, Sleman Ngatijan kepada Starjogja.com beberapa waktu lalu.

Ngatijan mengatakan standar keselamatan susur sungai untuk wisata seperti di Pancoh sudah seseuai dengan arahan dari BPBD DIY dan SAR DIY. Standar selanjutnya para peserta dilarang untuk bercanda ketika susur sungai.

Baca Juga : Ini Sosok Kodir Penyelamat Korban Susur Sungai

“Kedua, safety-nya jangan bercanda berlebihan, karena medannya berat banyak bebatuan jangan bercanda berlebihan,” katanya.

Saat susur sungai juga harus membawa alat komunikasi antara pemandu atau pembimbing kegiatan. Hal ini untuk mengetahui kondisi terkini sehingga bantuan dapat segera diberikan ketika dibutuhkan.

“Kami selalu komunikasi dengan pemandu dengan HT tujuannya untuk membaca jika terjadi sesuatu di sungai. Lalu ada peralatan jika terjadi di lapangan seperti peralatan pertolongan medis pertama,” katanya.

Ngatijan mengatakan khusus di tempatnya kegiatan susur sungai dapat dipastikan aman. Pertama karena memakai standar keselamatan ditambah dengan pemandu yang sudah bersertifikat.

“Pemandu kami terlatih dari BPBD DIY dan SAR dan terbiasa dan dapat serttifikat. Kemarin kurang komunikasi antara pembina dan anak anak. Kemarin sudah dingatkan dukuh jangan dilanjutkan karena cuaca diatas mendung tapi tetap jalan,” katanya.

Ngatijan mengatakan jika kondisi meninggalnya 10 siswa SMPN 1Turi dapat dihindari jika menggunakan SOP keselamatan seperti yang ada di Desa Wisata Pancoh. Idealnya, saat susur sungai satu orang pemandu membimbing 15 orang dan bukan 40-an orang lebih seperti kemarin.

“Komunikasi harusnya pakai HT, kemarin cuma pakai TOA. Kemarin teledor untuk safetynya dari anak anak,” katanya.

Taksi Terbang UGM Juara ASEAN Rice Bowl Startup Awards

Previous article

Jelang Liga 1 Bergulir, PSS Ditinggal Pelatih

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Feature