Techno

Tim Keamanan WHO : Serangan Siber Naik ke Pejabat WHO

0
puncak Omicron
Migrant workers and their families board buses during a lockdown imposed due to the coronavirus in New Delhi, India, on Saturday, March 28, 2020. Indian Prime Minister Narendra Modi ordered the unprecedented move this week in a bid to replicate China’s relative success containing the coronavirus outbreak. But he faces perhaps more obstacles than his neighbor President Xi Jinping, who leveraged the Communist Party’s centralized control to isolate some 60 million people in the province of Hubei, where Covid-19 first emerged. Photographer: Anindito Mukherjee/Bloomberg

STARJOGJA.COM, Info – Tim Keamanan WHO melaporkan, mereka melihat adanya peningkatan jumlah percobaan serangan siber kepada para pejabat sejak pertengahan Maret.

Para peretas memanfaatkan strategi phising dan spearphishing untuk menyerang para pejabat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Chief Information Officer (CIO) WHO Bernard Mariano mengatakan, sistem WHO belum mengalami peretasan. Namun, berdasarkan laporan yang diperolehnya, kata sandi para karyawan WHO telah bocor di beberapa laman lain.

Mariano mengatakan bahwa beberapa upaya serangan siber telah dilakukan oleh para peretas dari beberapa negara. Pejabat yang menjadi sasaran tersebut termasuk Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dan utusan senior WHO yang memimpun tim tangggap Covid-19 di China yakni Bruce Aylward.

Selain itu, ada juga upaya para peretas baru-baru ini untuk menyerang sistem komputer yang dioperasikan oleh tim WHO di Korea Selatan. Adapula  serangan siber pada pekan lalu yang menargetkan staf di markas besar organisasi itu di Jenewa.

“Para peretas mencari target pejabat kunci WHO yang terlibat dengan upaya memerangi Covid-19. Tim keamanan siber kami tidak pernah lebih sibuk dari saat ini, dan kami harus meningkatkan sumber daya untuk mencoba melindungi diri sendiri dan waspada,” ujarnya, seperti dikutip dari Bloomberg, Selasa (22/4/2020).

Mariano menambahkan, pihak berwenang di Israel, Uni Eropa, AS dan Swiss telah mengeluarkan peringatan kepada WHO dalam beberapa pekan terakhir tentang serangan siber pada sistemnya, seperti Interpol dan Microsoft Corp.

Mayoritas dari serangan itu berbentuk phishing atau spearphishing untuk memikat staf WHO agar mengklik tautan jahat dalam email.

Dalam beberapa kasus, laporan yang diterima WHO dari lembaga keamanan siber nasional telah mengidentifikasi asal-usul serangan dan tersangka pelaku. Namun, Mariano menolak menyebutkan nama pelaku yang diduga.

 

Sumber : Bloomberg

Vaksin Virus Corona Oxford Segera Uji Coba ke Manusia

Previous article

Warga Inggris Dibayar 625 Euro dalam Penelitian Vaksin Corona

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Techno