Kab SlemanNews

6.985 Pemudik Masuk Sleman, 112 di Antaranya Jadi ODP

0
pemudik masuk sleman

STARJOGJA.COM,SLEMAN – 6.985 Pemudik Masuk Sleman, 112 di Antaranya Jadi ODP. Jumlah ini per hari Senin (27/4/2020).

Kepala Dinas Kesehatan kabupaten Sleman Joko Hastaryo mengatakan jika total ODP yang bersumber dari pemudik masuk Sleman memang kenaikannya tidak signifikan.

“Total ODP yang bersumber dari pemudik sekitar 112 orang dari total ODP sebanyak 1.255 orang per hari Senin (27/4/2020),” ujar Joko yang juga menjabat sebagai koordinator bidang kesehatan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Sleman ini, Senin (27/4/2020).

Lebih lanjut, sekitar 112 orang ODP yang bersumber dari pemudik tersebut kebanyakan berasal dari sejumlah wilayah. Mulai dari Solo, Semarang, Jawa Timur maupun wilayah epincentrum pandemi Covid-19 yang ada di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).

“Secara teoretis dan sesuai kenyataan memang jumlah ODP juga cenderung landai, penambahannya tidak terlalu drastis. Ini selaras dengan jml pemudik yang juga hanya nambah tipis,” terangnya.

Laju pertumbuhan pemudik yang kembali ke wilayah kabupaten Sleman juga berdasarkan data dari gugus tugas penanganan pandemi Covid-19 kabupaten Sleman sejak tanggal (24/4/2020).

Sebelumnya, alih-alih menerapkan PSBB, Joko justru menyebutkan jika opsi pembatasan sosial berskala kecil (PSBK) justru kemungkinan akan diambil. Walaupun, nomenklatur PSBK sendiri harus dicari terlebih dahulu apa saja yang menjadi referensinya.

“Mungkin kita cari nomenklatur sendiri, seperti pembatasan sosial berskala kecil (PSBK), tapi belum ketemu referensinya. Intinya, setiap ada kasus positif langsung kita lokalisir sampai satuan kelompok terkecil (bisa keluarga, dasa wisma, RT, sampai RW),” ungkap Joko.

Lebih lanjut, walaupun upaya PSBK belum ada referensinya, namun ia dan jawatannya menilai jika upaya tersebut akan cukup efektif jika diterapkan untuk memutus rantai penyebaran Covid-19.

“Belum ada referensinya (PSBK), tapi perhitungan kita bisa efektif karena hanya membatasi pergerakan kelompok kecil masyarakat,” imbuh Joko yang juga menjabat sebagai koordinator bidang kesehatan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Sleman ini.

Joko tidak menampik jika angka pemudik yang kemungkinan berasal dari epincentrum Covid-19 setiap hari bertambah di wilayah kabupaten Sleman menjadi perhatian tersendiri. Oleh karena itu, upaya skrining yang dilakukan oleh gugus tugas penanganan Covid-19 di tingkat RT maupun RW menjadi sangatlah penting.

“Kami perketat skrining pemudik yang pulang kampung. Mencegat di perbatasan mungkin tidak efektif tetapi biar tetap dilaksanakan oleh provinsi. Di kabupaten tetap mengandalkan mekanisme skrining melalui RT dan seterusnya,” jelasnya.

SUMBER : Harian Jogja

WHO Peringatkan Pandemi Corona Jauh dari Selesai

Previous article

Inilah Penyebab Harga Minyak Mentah Anjlok

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Kab Sleman