Flash InfoHealth

Penjelasan Henti Jantung, Penyebab Meninggalnya Didi Kempot

0
henti jantung
ilustrasi serangan jantung (ist)

STARJOGJA.COM, FLASH INFO – Maestro musik campursari, Didi Kempot, meninggal dunia, Selasa (5/5). Dia mengembuskan napas terakhir di RS Kasih Ibu Solo akibat kondisi henti jantung.

Didi Kempot sempat mendapat perawatan medis selama 20 menit. Dia masuk ke RS Kasih Ibu Solo pukul 07.25 WIB dalam kondisi tidak sadar. Dia dinyatakan meninggal pukul 07.45 WIB akibat henti jantung atau sudden cardiac arrest.

Dikutip dari Heart.org, kondisi tersebut berbeda dengan serangan jantung. Henti jantung biasanya terjadi akibat gangguan listrik di jantung yang menyebabkan hilangnya fungsi jantung, napas, dan kesadaran secara mendadak.

Baca juga : Didi Kempot Dibawa ke RS Dalam Kondisi Henti Jantung

Gejala utamanya adalah hilangnya kesadaran dan tidak responsif. Kondisi ini bisa terjadi kepada siapapun meski tidak didiagnosis menderita sakit jantung.

Hal ini sering kali disebabkan irama yang tidak teratur atau aritmia. Hal ini terjadi akibat bilik jantung yang lebih rendah tiba-tiba berdetak tak seirama dan tidak memompa darah.

Kondisi ini sangat serius karena jantung berhenti berdetak atau sering disebut kematian jantung mendadak. Sebab kondisi ini menghambat aliran oksigen ke otak dan organ penting lain di dalam tubuh.

Orang yang mengalami henti jantung sebenarnya bisa diberikan pertolongan pertama berupa cardiopulmonary resuscitation (CPR) atau resusitasi jantung paru.

Resusitasi jantung paru merupakan serangkaian tindakan untuk meningkatkan daya tahan hidup setelah terjadinya henti jantung. Tindakan ini merupakan usaha mempertahankan fungsi pernapasan dan pompa jantung untuk mengalirkan darah ke seluruh tubuh.

Menurut peneliti American Heart Association, CPR dapat menjaga aliran darah tetap aktif sembari menunggu pertolongan staf medis. Tapi teknik ini hanya boleh dilakukan orang yang terlatih mengingat risikonya fatal.

Tindakan yang bisa dilakukan orang awam pada pasien henti jantung adalah memanggilnya. Jika pasien tidak merespons, maka lakukan kompresi dada dan segera panggil bantuan.

Sumber : JIBI/Solopos.com

Bayu

Gus Miftah Beberkan Keyakinan Didi Kempot

Previous article

April 2020, Penjualan Mobil Di Inggrins Anjlok 97 Persen

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Flash Info