News

UNY Punya Drone Penyaring Udara

0
drone penyaring udara

STARJOGJA.COM. JOGJA – UNY Punya Drone Penyaring Udara. Alat ini merupakan  ciptaan Sejumlah mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).

Mereka adalah Fitri Nurhidayati dari Prodi Pendidikan Fisika, Ag Sangga Buana dari Prodi Fisika, dan Fatcul Solikhan dari Prodi Pendidikan Kimia. Keduanya menciptakan Air Purifier Drone atau alat yang dapat memfilter atau menyaring udara sehingga diharapkan dapat mengurangi polusi udara.

Fitri dalam keterangannya menyamoaikan bahwa alat tersebut dapat diterbangkan di tempat-tempat yang memiliki tingkat polusi udara tinggi. Untuk jangkauan pun luas lantaran dikendalikan dengan remote control.

“Ini merupakan inovasi untuk mengurangi polusi udara. (Tujuan dibuatnya alat) berdasarkan penelitian WHO, negara dengan polusi udara tinggi justru dapat memperparah dan meningkatkan risiko virus corona,” kata Fitri, Selasa (03/11/2020).

Sangga menuturkan dalam pembuatan Drone Penyaring Udara itu telah dilengkapi dengan adsorben, yaitu zat padat yang dapat menyerap partikel fluida dalam suatu proses adsorpsi yang bersifat spesifik dan terbuat dari bahan-bahan yang berpori. Untuk adsorben yang digunakan sendiri berjenis fly ash.

Agar performa dari adsorben bisa meningkat, maka fly ash akan diaktifkan dengan cara direfluks dengan larutan H2SO4  dengan tujuan untuk membersihkan permukaan pori dari senyawa pengotor yang dapat mengganggu penyerapan emisi gas buang.

Fly ash kemudian dicuci dengan akuades sampai netral dan selanjutnya dikeringkan. Selanjutnya dilakukan pemanasan terhadap fly ash dengan tujuan untuk menguapkan air yang terperangkap dalam pori-pori fly ash sehingga luas permukaan pori-pori bertambah,” tuturnya.

Lebih lanjut, Fatcul Solikhan memaparkan, alat ini sendiri dibuat menggunakan teknologi DT-Sense carbon monoxide sensor. Ini adalah sebuah modul sensor yang berbasiskan MQ-7 yaitu sensor yang bereaksi terhadap kadar gas karbon monoksida yang terdapat dalam udara.

“Drone ini juga dikembangkan menggunakan sensor karbon monoksida dalam perakitannya,” ujarnya.

Fatcul menjelaskan, pada tahapan perakitan sensor meliputi pemasangan sensor, supercapasitor dan komponen-komponen lain yang dibutuhkan pada sebuah PCB. Selain itu, perakitan drone juga dilakukan pada air purifier yang telah dibuat. Untuk pemasangan air purifier pada drone sendiri akan disesuaikan, di mana air purifier terdapat pada sisi atas badan drone.

“Perakitan alat dimulai dari memasang frame karbon, lalu memasang brushless pada keempat sisi motor drone sekaligus menyesuaikan Electronic Speed Control (ESC) pada motor dan memasangnya,” paparnya.

ESC kemudian dihubungkan ke flight control. Pasang buzzer dan receiver, tingkatkan frame drone menjadi 2 tingkat, pasang modul MQ-7 dan superkapasitor, memasang fan exhaust/kotak air purifier yang dilengkapi adsorben yang sudah dibuat serta memasang propeler pada motor brushless.

Ini Tips Atasi ‘Maskne’ Jerawat Akibat Pakai Masker

Previous article

Subsidi Gaji Termin Kedua Cair Pekan Ini

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in News