Flash InfoHealth

Dunia Catat 2,2 Juta Kematian Akibat COVID-19

0
warga isoman
Ilustrasi petugas dengan APD lengkap memakamkan jenazah korban Covid-19

STARJOGJA.COM, HEALTH – Dunia Kini Catat 104 Juta Kasus dan 2,2 Juta Kematian Akibat COVID-19. Johns Hopkins Coronavirus Resource Center, Jumat pagi (5/2) melaporkan bahwa sekarang ada lebih dari 104 juta kasus COVID-19 di seluruh dunia dan 2,2 juta kematian akibat virus corona.

AS tetap berada di urutan teratas negara dengan kasus terbanyak, lebih dari 26 juta kasus, diikuti oleh India dengan 10,8 juta dan Brasil dengan 9,3 juta.

Para pejabat kesehatan mendesak warga AS agar tidak membuat pertandingan football tahunan Superbowl pada hari Minggu mendatang sebagai acara penyebaran virus secara besar-besaran. Para penggemar football biasanya berkumpul pada acara pesta besar di rumah atau bar dan restoran untuk menonton bersama pertandingan di televisi. Otoritas kesehatan tahun ini mendesak para fans agar menonton pertandingan itu “dengan orang-orang yang tinggal bersama mereka.”

Beberapa wilayah di AS menghadapi kesulitan memastikan warga mereka diimunisasi secara merata. Ibu kota negara tidak terkecuali. Warga di beberapa kawasan termiskin tidak banyak yang mendapat suntikan vaksin dalam gerakan imunisasi di kota itu. Namun sekarang ini, wakil-wakil dari kantor wali kota mulai mengetuk pintu rumah para lansia di kawasan termiskin di Washington dalam upaya membuat mereka mendaftarkan diri untuk divaksinasi.

Warga Washington berusia 65 tahun ke atas berhak mendapatkan vaksinasi gratis. Di daerah-daerah lain di AS, pemerintah setempat memulai program vaksinasi mereka bagi warga berusia 75 tahun ke atas.

Direktur Kesehatan Kota LaQuandra Nesbitt mengatakan kepada harian the Washington Post bahwa tingkat harapan hidup di beberapa daerah termiskin di Washington adalah 68 tahun, sementara di permukiman kaya mencapai 89 tahun.

“Kalau kami mulai memvaksinasi individu-individu berusia 75 tahun ke atas, kami akan kehilangan kesempatan untuk menarget lingkungan yang paling terpukul oleh penyakit ini,” kata Nesbitt kepada the Post.

Pertama Dalam Sejarah, Muncul Kubah Lava Kedua

Previous article

Ini Risiko yang Timbul dari Tes GeNose C19

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Flash Info