Kota JogjaNews

Pemkot Jogja Serius Eliminasi Penularan ATM

0
Penularan ATM

STARJOGJA.COM, JOGJA – Pemkot Jogja Serius Eliminasi Penularan ATM. Diketahui, Saat ini program penanggulangan penyakit menular ATM (AIDS, Tuberkulosis dan Malaria) menjadi perhatian dunia termasuk Indonesia, karena menyebabkan kesakitan dengan angka kematian yang tinggi.

Dr. Lana Unwanah, Kabid Pencegahan Penyakit dan Pengendalian Data Sistem Informasi Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mengatakan dampak yang ditimbulkan tidak hanya masalah kesehatan saja, namun juga masalah sosial, ekonomi, lingkungan hidup, dan sebagainya

Sehingga pemerintah Indonesia mencanangkan 3 penyakit ini menjadi target pengendalian penyakit menular dengan eliminasi, agar tidak menjadi permasalahan di masyarakat, kami tekan serendah mungkin dengan target di 2030,” katanya.

Ia juga mengatakan meskipun di Kota Yogyakarta sendiri Malaria sudah berhasil di eliminasi, tak lantas membuat pemerintah abai. Pemerintah tetap melakukan pencegahan agar Yogyakarta tetap dalam kondisi eliminasi.

Salah satunya dilakukan juga upaya pencegahan dan penanggulangan faktor risiko misalnya dengan mengedukasi kepada masyarakat yang datang dari wilayah endemi malaria dengan mengedukasi agar memakai pakaian tertutup dan memakai obat oles agar tidak tergigit nyamuk malaria,” ujar dr.Lana.

Sementara itu, Tuberkulosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh micobacterium tuberculosis yang dapat menular pada seseorang saat daya tahan tubuhnya rendah.

Penderita HIV dan tuberkulosis erat hubungannya, sehingga mungkin terjadi koinsiden dan kolaborasi yang akan memberatkan satu sama lain, sehingga penderita keduanya harus minum obat yang banyak,” ungkap dr.Lana.

Di Kota Yogyakarta sendiri kasus HIV menurut data terakhir bulan Juni terdapat sebanyak akumulatif 1.472 jiwa, sedangkan yang sudah parah atau AIDS ada di angka 306 jiwa. Sementara di Provinsi DIY ada sekitar 6.214 jiwa, dengan penderita AIDS di kisaran 1.966 jiwa.

Telah banyak upaya yang dilakukan oleh Pemkot Yogyakarta dalam menanggulangi penyakit menular tersebut. Seperti dengan melakukan testing pada kelompok-kelompok yang berisiko mulai dari Perempuan Pekerja Seks (PPS), LSL, Waria, Penasun (Pengguna Narkoba Suntik), warga binaan di lembaga permasyarakatan, dan pada ibu hamil.

Kegiatan lainnya adalah dengan melakukan upaya penanggulangan dan pemberian layanan baik itu penyiapan obat obatan, peningkatan keterampilan Sumber Daya Manusia dan menambah fasilitas kesehatan.

Namun, saat ini masih banyak stigma negatif terkait kasus HIV dianggap perilaku seks yang menyimpang. Hal ini membuat orang enggan berobat, padahal banyak kasus HIV yang tidak disebabkan oleh perilaku seks yang menyimpang.

Stigma-stigma tersebut akan terus kami tanggulangi sehingga orang yang sakit tidak akan dilabeli dengan hal yang negatif lagi, tetapi mari kita bantu untuk berobat,” tutur dr.Lana.

Sultan Perkirakan Pembangunan Tol di DIY Tak Rampung 2024

Previous article

BPBD DIY Gelar Larung COVID-19 dengan Gunungan Prokes  

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Kota Jogja