Kab GunungkidulNews

Bukit Paralayang Hadirkan Keindahan Laut Selatan dari Atas

0
Kawasan wisata Bukit Paralayang, Paranggupit, Giricahyo, Gunungkidul. - Instagram @brams1708.

STARJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL – Weekend saatnya jalan – jalan, Satu lokasi ini bisa jadi pilihan yaitu wisata Bukit Paralayang Watu Gupit di wilayah Kecamatan Purwosari, Kabupaten Gunung Kidul. Tempat ini menyajikan pemandangan laut selatan  dari atas ketinggian puncak di sebelah timur Pantai Parangtritis.

Camat Purwosari, Wahyu Ardi Nugroho di Bukit Paralayang, Sabtu, mengatakan selain pemandangan laut selatan sebagai andalan daya tarik wisata, puncak Watu Gupit juga menyajikan pemandangan hamparan perbukitan di sebagian wilayah Bantul dan Gunung Kidul.

“Pengembangan wisata dengan atraksi utama wisata saujana, yaitu melihat pemandangan laut, pemandangan pegunungan, dan yang paling unggulannya ketika waktu sunset (matahari terbenam),” jelasnya seperti dikutip dari antaranews.com.

Menurut dia, pengembangan wisata Bukit Paralayang Watu Gupit yang kebijakannya dikoordinir Dinas Pariwisata dan pengelolaan oleh kelompok sadar wisata (pokdarwis) bersama kecamatan Purwosari itu memang untuk memberikan pilihan bagi wisatawan yang berkunjung ke Parangtritis.

Hal tersebut, karena akses untuk menuju lokasi wisata puncak Watu Gupit, wisatawan dari Yogyakarta melewati kawasan wisata Pantai Parangtritis, yang kemudian terus naik menuju perbukitan di sebelah timur pantai andalan Kabupaten Bantul itu.

“Jadi waktu sore Bukit Paralayang ini ramai menyaksikan sunset, dan ketika jam 14.00 WIB, wisatawan mulai berdatangan, sampai waktu magrib (pukul 18.00 WIB),” katanya.

Selain wisata pemandangan, kata dia, Bukit Paralayang Watu Gupit, sesuai namanya juga menyajikan wisata minat khusus, yaitu paralayang, olahraga terbang bebas dengan menggunakan sayap kain, dari puncak tersebut dan landing menuju wilayah Pantai Parangtritis Bantul.

“Dari sisi angin, tempat dan seterusnya tempat turunnya paralayang di tepi pantai sangat memungkinkan. Cuma untuk wisata paralayang tidak setiap saat bisa, karena kondisi angin pada bulan yang satu dengan yang lain tidak sama,” katanya.

Sementara itu, pengelola Bukit Paralayang Watu Gupit, Guntoro mengatakan objek wisata tersebut dibuka untuk kunjungan wisatawan mulai 2017, setelah ada pembangunan sejumlah fasilitas pendukung dari Pemda, yaitu kios-kios, pendopo dan tempat penyimpanan alat paralayang.

“Sebelum wisata dibuka itu kegiatan paralayang sudah ada, sebenarnya objek wisatanya lokasinya Watu Gupit, namun dikarenakan ada kegiatan paralayang di sini dibesarkan dengan nama puncak Bukit Paralayang,” katanya.

Jogja Fashion Carnival 2022 Geliatkan Ekonomi Kreatif DIY

Previous article

Jaga Kesehatan Mental, Yuk Detoks Media Sosial

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *