FeatureJogjaKU

Upacara Adat Tambak Kali Argomulyo Cangkringan Kuatkan Kearifan Lokal

0
Upacara Adat Tambak Kali
Upacara Adat Tambak Kali ali dan suratman
STARJOGJA.COM, Info –   Upacara Adat Tambak Kali Kalurahan Argomulyo, Cangkringan, Sleman, menjadi wujud nyata kearifan lokal di 22 padukuhan Argomulyo. Suratman Wakil Ketua Desa Budaya Argomulyo, Cangkringan, Sleman mengatakan Argomulyo memiliki peran pemerintah kalurahan yang sangat mendukung pengembangan dan pelestarian adat sekitar.

“Upacara adat alit tambak kali pada 12 Maret 2023 bertepatan 19 sya’ban 1444 H mulai pukul 13 WIB sampai selesai,” katanya dalam talkshow Star FM Upacara Adat Tambak Kali untuk Menguatkan Kearifan Lokal Kamis (9/3/2023).

Suratman mengatakan budaya yang dimiliki Argomulyo sempat hampir mati, namun kini berkembang karena peran anak muda hingga 70%. Menurutnya peran datang tidak hanya dari masyarakat tapi pemerintah kalurahan juga kuat dengan dukungan anggaran lewat BPKal.
“Kami punya lurah yang muda yang energik. Dia menyampaikan visinya mengantar argomulyo di bidang wisata dan mendukung budaya,” katanya.Suratman mengatakan upacara adat Tambak Kali ini bersamaan di waktu ruwahan. Namun ada beberapa rangkaian acara yang tidak ada di upacara merti desa atau ruwahan, diantaranya doa bersama di tengah sungai dan melepas merpati.

“Kenapa doa di tengah sungai bukan ke Merapi tapi ke tuhan agar kami mendapat perlindungan dari Tuhan. Jika Merapi erupsi ya Allah melindungi kami semua,” katanya.

Suratman menjelaskan pada prosesi upacara adat Tambak Kali ini akan berangkat dari Pendopo Baru Argomulyo, setelah itu sesepuh kalurahan memberikan izin memulai kirab ubo rampe. Ubo rampe itu terdapat dua jodang.
“Pertama sekul suci ulam lembaran, nasi putih dengan nasi ingkung ayam jantan. Jodang dua berisi berbagai masakan hasil bumi yang diolah berbagai jenis makanan. Ubo rampe kedua gunungan dari berbagai sayuran bentuk syukur dari tuhan. Nanti ada bregodo ada bregodo prajuritan, kesenian, among dan masyarakat. Setelah sampai di tengah sabo dam itu berhenti lalu berdoa,” katanya.
Ia berharap acara adat ini mendapat respon baik dari masyarakat atau wisatawan.
“(umum) Boleh sekali bahkan kami mengharapkan, dan nanti pesta bersama makan bersama nanti makan bersama. masyarakat sedih kalau bawaannya tidak habis,” katanya.
  M Ali As’ad Pendamping Desa Budaya, Kundha Kabudayan Yogyakarta mengatakan pada tahun 2023 Argomulyo terjaring kalurahan rintisan mandiri budaya. Nantinya ia berharap agar Argomulyo dapat menjadi kalurahan mandiri budaya.
“Sesuai Pergub 36 tahun 2014 ada lima bidang yaitu yang masih melestarikan adat dan tradisi, kesenian dan permainan tradisional, bahasa sastra dan aksara, kerajinan kuliner  dan pengobatan tradisional warisan budaya dan tata ruang budaya. Menuju ke mandiri desa budaya ada seleksi setiap 4-5 tahun, nanti muncul tumbuh berkembang atau maju. maju punya peluang menuju desa mandiri budaya,” katanya.

Ali mengatakan Argomulyo sudah memiliki empat pilar menuju desa mandiri budaya. Sebagai pendamping budaya ia memiliki tugas pokok menggali potensi unggulan, tidak hanya koordinasi tapi sinkronisasi potensi yang ada salah satu golnya pariwisata berbasis budaya dengan lima bidang tadi.

“Kami juga buat peta potensi budaya,” katanya.

Saat ini ia memiliki program jaring kaderisasi pelaku budaya agar menjadi penggerak di tingkat lokal. Pihaknya juga menggandeng karang taruna.
“Jumlah mereka banyak dari 22 padukuhan itu banyak bidangnya terlibat bregodo dan lainnya. Ada bidang IT ada tim dokumentasi juga editor film, iklan banyak pemuda yang ada di bidang itu,” katanya.
Bayu

Kulit Wajah Jadi Sensitif? Mungkin Ini Penyebabnya

Previous article

Sleman dan Blitar Berkolaborasi Tekan Inflasi

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Feature