FeatureJogjaKU

Sambut Libur Lebaran 2023, Kota Yogyakarta Siapkan Rekayasa Lalu Lintas

0
Rekayasa lalu lintas Yogyakarta
Ririk Banowati DPRD Kota dan Aman Yuriadijaya Sekda Kota Yogyakarta(star)
STARJOGJA.COM, Info –  Kota Yogyakarta menjadi sibuk dengan libur lebaran 2023 yang akan dihadiri sekitar jutaan wisatawan. Ririk Banowati Ketua Komisi  C DPRD Kota Yogyakarta menyatakan pihaknya berkoordinasi dengan dinas perhubungan untuk manajemen rekayasa lalu lintas saat libur lebaran 2023.
“Prediksi ada sekitar 6 juta orang ke DIY itu nanti fokusnya di Malioboro. Kami melihat manajemen rekayasa lalu lintas, kami menanyakan kantong parkir yang cukup banyak dengan luasan Kota Jogja,” katanya saat dialog Bersama DPRD Yogyakarta di 101.3 Star FM 8 April 2023.
Ririk mengatakan saat libur lebaran rata rata wisatawan ke jogja menggunakan kendaraan pribadi. Maka kantong parkir itu milik pemerintah kota Jogja harus maksimal pemanfaatannya.
“Misal Senopati, Taman Abu Bakar Ali sekitar 7 (titik) bisa menampung 680 sekian kalau motor bisa ribuan. Ada kantong parkir swasta di Malioboro Mall di Gembira loka dan Grand Zury bisa menampung 800 sekian kendaraan pribadi,” katanya.
Ia meminta pemerintah kota Yogyakarta agar menyiapkan petunjuk arah yang  jelas demi kelancaran arus lalu lintas. Ia berharap agar persiapan ini segera disosialisasikan termasuk rencana sistem buka tutup terutama di titik Malioboro.
“Sebenarnya buka tutup untuk antisipasi  kemacetan, tapi ada yang mengatakan jika itu justru bikin macet maka nanti ada koordinasi dengan semua personil agar tidak macet. Kalau bisa warga kota tidak perlu ke Malioboro dulu,” katanya.
Sementara Aman Yuriadijaya Sekda Kota Yogyakarta mengatakan jika tahun ini ada potensi lebih besar dari tahun sebelumnya karena diberi keluasaan lebih besar sehingga akan ada lonjakan lebih besar. Ia belum bisa memastikan lonjakan yang akan terjadi tapi pihaknya menyiapkan kekuatan lebih dari biasanya.
 
“Kita koordinasi dengan berbagai pihak tidak hanya di lingkup kota tapi dari unsur aparat dan koordinasi pelaku swasta karena mereka bagian dari ekosistem yang harus dikuatkan. Harapannya lebih terpadu dan maksimal,” katanya.
 
 
 Wisatawan atau tamu yang datang ke Kota Yogyakarta saat libur lebaran nanti menurutnya ada dua tipe tipe sebelum lebaran dan setelah lebaran. Menurutnya sebelum lebaran maka lalu lintas akan padat di pusat perbelanjaan.
“Setelah lebaran itu  lebih lebar lagi. Pertama ya harus menyiapkan rekayasa lalu lintas, kita siapkan petunjuk petunjuk agar tidak membingungkan dan penguatan personil,” katanya.
Libatkan Kemantren
 
Aman  mengatakan saat rekayasa lalu lintas pemkot Yogyakarta personil terkait akan mulai operasional dari 15 -30 April 2023. Tetapi selama itu menurutnya puncak mudiknya pada 19-20  dan puncak arus  baliknya pertama di tanggal 24-25 April dan puncak kedua itu 30 April-1 Mei 2023.
 
“Kantong parkir kita konsolidasi kalau digabung ya 800 satuan kendaraan. Kita pikirkan di lini 2 parkir, kita pernah punya di Amongrogo, yang sudah pasti ya itu 800 satuan mobil tapi kita pertimbangkan satuan lain,” katanya.
 
Aman mengatakan untuk rekayasa lalu lintas di kota Yogyakarta akan menggunakan beberapa sistem atau skema. Salah satunya adalah sistem buka tutup lalu lintas terutama di Malioboro.
 
“Kata kuncinya ya buka tutup yang sangat situasional nanti,” katanya.
 
Aman mengatakan ada beberapa personil yang akan terlibat dalam pengamanan dan kelancaran lalu lintas di kota Yogyakarta. Salah satunya adalah personil dari kemantren atau kecamatan.
 
“Nanti agar tidak macet maka nanti dari kemantren akan kita turunkan. Mereka akan menurunkan personilnya untuk memantau. Jika ada gejala kontra produktif akan dapat diantisipasi lebih cepat,” katanya.
 
Aman mengatakan fokus dari rekayasa lalu lintas ada di Malioboro yang akan menjadi tujuan wisatawan. Sehingga kelancaran lalu lintas di sirip Malioboro juga sangat diperhatikan karena saling terhubung seperti di sisi barat, selatan, utara dan timur Malioboro.
 
 
Malioboro itu ya ringnya malioboro, di jalan Diponegoro, jalan Margo Utomo maka kemantren kita libatkan kemantren di Jetis di utara di Pakualam dll,” katanya.
 
Aman menjelaskan nantinya Pemkot Yogyakarta akan membuat posko di beberapa titik posko baik dikendalikan Dinas Perhubungan, Pol PP, Dinas Kebudayaan dll. Adanya posko ini bisa memberikan tanda dan keefektifan sistem buka tutup yang akan dijalankan.
 
“Titik pemantauan dengan perkuatan personil, gejala dini itu untuk buka tutup. Ini akan sangat menentukan tindakan buka titip. Titiknya sepanjang jalan malioboro tengah utara. Tidak kalah penting di seputaran gembiraloka punya keterikatan dengan jalan Kusumanegara dengan Jalan Sultan Agung hingga Malioboro, termasuk di sisi utara di sisi barat ada jalan Ahmad Dahlan,” katanya.
Bayu

THR Cair, Simak Tips Ini Agar Tak Menguap Begitu Saja

Previous article

Kunang Kunang Menjadi Single Terbaru Band D’Cinnamons

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Feature