FeaturegaleryKab SlemanNews

Pelestarian Budaya Tanggung Jawab Semua

0
FOTO : Gema

STARJOGJA.COM, JOGJA – Pelestarian Budaya Tanggung Jawab Semua. Budaya memegang peran yang penting dalam kehidupan manusia, karena budaya memberikan arah dan tujuan bagi kegiatan sosial dan individu.

Drs. Untung Waluya, Wakil Ketua Dewan Kebudayaan Sleman menjelaskan Kebudaayaan didefinisikan keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia, dalam rangka kehidupan bermasyarakat yang dijadikan milik bersama .

” Unsur kebudayaan terdiri dari Sistem religi dan upacara keagamaan, Sistem dan organisasi kemasyarakatan, Sistem pengetahuan, Bahasa, Kesenian, Sistem mata pencaharian hidup serta Sistem teknologi dan peralatan,” jelasnya.

Ia juga mengatakan ada 14 tata nilai budaya DIY yang tidak dimiliki daerah lain. 14 tata nilai budaya DIY masih melekat di masyarakat. Tata nilai budaya yang dimaksud seperti gotong royong, adat dan tradisi, unggah ungguh, toleransi dan lainnya digali dalam kehidupan masyarakat. Mereka masih memegang teguh tata nilai yang ada. Hal itu terjadi di masyarakat semi perkotaan dan pedesaan

” Nilai-nilai keagamaan, nilai-nilai kebangsaan, nilai-nilai budaya yogyakarta, nilai-nilai kesukuan, dan nilai-nilai universal itu menjadi sebuah pondasi dari konsep dasar pembangunan kebudayaan di DIY dan nasional,” jelasnya.

Dr. Andreas Budi Widyanta, S.Sos., M.,A., Anggota Dewan Kebudayaan Sleman menjelaskan Budaya dapat berkembang dan berubah seiring dengan perubahan sosial dan teknologi.

Budaya juga bisa dipengaruhi oleh budaya lain melalui interaksi antarkelompok atau masyarakat. Namun, setiap kelompok atau masyarakat memiliki budaya yang unik dan khas, yang merupakan bagian dari identitas kelompok atau masyarakat tersebut. Pelestarian Budaya tanggung jawab semua.

” Jogja sebagai Indonesia mini, sudah selayaknya akan tumbuh keberagaman. Keberagaman kebudayaan itu terlindungi terlestarikan dalam keistimewaan Indonesia. Orang jogja harus terbuka untuk inkulturasi budaya dengan yang lain. kita harus saling menghormati budaya lain yang ada di sekitar kita,” jelasnya.

Ia juga mengatakan perkembangan teknologi harus juga dimanfaatkan untuk melestarikan unsur-unsur kebudayaan lokal agar tetap lestari.

” sangat memungkinkan untuk memanfaatkan teknologi,kenapa tidak? dunia digital itu harus dimanfaatkan untuk pelestarian gerak kebudayaan di Jogja. digitalisasi bisa dengan sistem alogaritma,” tegasnya.

 

BPKH melalui Program Kemaslahatan Luncurkan Balik Kerja Bareng BPKH 2023

Previous article

Saat Puasa tapi Sering Mengantuk Ini Tanda Tubuh Tidak Bugar

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Feature