FeatureKota JogjaNews

Restorasi Sosial Berbasis Budaya Jadi Upaya Perbaikan Kesejahteraan Masyarakat

0
Restorasi sosial berbasis budaya
FOTO : Bobby V

STARJOGJA.COM, JOGJA – Pemda DIY melalui dinas sosial dan didukung berbagai komponen masyarakat menggiatkan Restorasi sosial berbasis budaya. Upaya ini menjadi bagian dari langkah nyata membangun kembali nilai luhur yang mulai terkikis dengan kemajuan zaman. Dibutukan semangat solidaritas membangun Restorasi Sosial berbasis budaya jawa dari semua kalangan.

Kepala Dinas Sosial DIY Endang Patmintarsih menjelaskan Restorasi Sosial berbasis Budaya Jawa adalah sebuah konsep yang mengacu pada upaya memulihkan dan memperbaiki hubungan sosial dalam masyarakat dengan menggunakan prinsip dan nilai-nilai budaya Jawa.

“Restorasi sosial mengembalikan budaya di masyarakat yang sudah mengalami pergeseran atau memudar seiring perkembangan jaman,
gerakan dilakukan bersama. kita tetep mengikuti jaman tapi ada nilai-nilai budaya yang harus dipertahankan,” jelasnya.

Ada 25 nilai restorasi sosial yang menjadi konsentrasi. Nilai-nilai tersebut adalah humanis, harmonis, cinta kasih sayang, sopan santun, saling menghargai dan menghormati, kesetiaan, peduli, toleransi, semangat kebersamaan. kegotongroyongan, kekeluargaan tenggang rasa, membantu atau tolong-menolong, kerukunan, musyawarah, persatuan (golong Gilig), bertanggung jawab, kejujuran, setia kawan(solidaritas), empati, memaafkan, berterima kasih, mengalah, sabar, dan rela berkorban.

“Dalam konteks restorasi sosial, gotong royong dapat digunakan untuk membangun kembali ikatan sosial, mengurangi ketimpangan
sosial, dan memperkuat solidaritas antar anggota masyarakat,” jelasnya.

Melalui Gerakan Restorasi Sosial, budaya malu juga harus ditumbuhkan dalam masyarakat. Malu untuk berpura-pura miskin untuk
menerima bantuan sosial misalnya. Melihat fakta ini, gerakan restorasi sosial kepada masyarakat memang harus ditumbuhkan.

Budayawan Bambang Wisnu Handoyo mengatakan, restorasi ini merupakan sebuah gerakan besar untuk menjadikan DIY benar-benar
istimewa. Kata kunci berikutnya adalah keterlibatan masyarakat. Gerakan massal ini yang kemudian mengaitkan persoalan-persoalan budaya untuk kembali seperti sedia kala.

Hal ini yang menjadi perhatian-perhatian, upaya-upaya untuk bagaimana persoalan-persoalan kesejahteraan sosial terpantau. Restorasi
budaya harus jadi gerakan. Upaya Dinas Sosial yang telah mengupayakan persoalan-persoalan restorasi sosial ini menurut Bambang
Wisnu memang patut diapresiasi.

“Saya sangat setuju ketika Dinas Sosial mencoba mengupayakan ini dalam format Gerakan. gerakan ini harus dimulai dari keluarga sampai ke tingkatan berikutnya. Kelurahan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi bisa didorong lewat gerakan ini” tegas Bambang Wisnu.

Minim Peran Sosok Ayah Dalam Pengasuhan, Ini Dampaknya

Previous article

Presentation Day Jadi Unjuk Bakat Siswa Kinderstation School

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Feature