CulinaryLifestyle

Tercatat di Prasasti Taji, Ini Asal-Usul Rawon

0
Asal-Usul Rawon
Rawon

STARJOGJA.COM, Musim hujan tlah tiba, siapa yang suka makan makanan berkuah? Sajian kuliner rawon, tentu tak asing lagi. Makanan ini nggak main-main, lo. Bahkan, Februari 2021 lalu, rawon berhasil menduduki posisi pertama sebagai sup terenak se-Asia tahun 2020 versi TasteAtlas.

Sebuah catatan sejarah menunjukkan bahwa sajian rawon sudah ada dan dikonsumsi masyarakat sejak 1000 tahun yang lalu. Hal tersebut tercantum dalam prasasti Taji (901 M) yang ditemukan di dekat Ponorogo Jawa Timur. Dalam prasasti itu, rawon disebut dengan rarawwan (sayur rawon).

Karena dicatat pada sebuah prasasti, bisa disimpulkan bahwa sajian ini disantap oleh kalangan kerajaan yang mengeluarkan prasasti Taji itu. Ada anggapan bahwa rawon yang sangat populer awalnya merupakan makanan rakyat, yang kemudian menjadi digemari juga oleh kalangan kerajaan.

Bukti sejarah tentang keberadaan rawon sebagai santapan kuliner kerajaan juga datang dari catatan dalam Serat Wulangan Olah-olah Warna-warni, yaitu catatan resep koleksi Istana Mangkunegaran Surakarta yang dicetak pada 1926.

Kuah Hitam

Sajian rawon identik dengan warna kuahnya yang hitam dan punya aroma khas. Tampilan itu berasal dari bahan bernama kluwak yang berasal dari pepohonan liar yang bijinya sering dijadikan bahan bumbu dapur oleh

Kluwak harus diolah dengan benar karena jika enggak dibuat dengan cara yang tepat bisa menyebabkan kontaminasi zat-zat bahaya bagi tubuh.

Rawon biasanya dinikmati bersama nasi putih, dilengkapi dengan tauge, bawang goreng, telur asin, kerupuk udang, dan perasan jeruk nipis.

Bagi mereka yang menggemari cita rasa pedas, tentunya bisa menambahkan sambal terasi yang semakin melengkapi cita rasa rawon yang kaya rasa ini. ak hanya tampilannya yang kompleks dan unik, cita rasa rawon juga tentunya lezat banget nih.

Itulah kenapa sajian ini bisa dinobatkan sebagai sup paling enak se-Asia.

Baca juga : Star Insight November 2023  

Panas Dalam Menurut Medis dan Solusinya

Previous article

Tropmed UGM : Lidah Buaya Menaikkan Taraf Hidup Masyarakat

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Culinary