HealthLifestyle

Ngantuk Saat Puasa, Mungkin Ini Penyebabnya?

0
Penyebab Ngantuk Saat Puasa

STARJOGJA.COM, Saat menjalani ibadah puasa, tidak jarang seseorang merasa mengantuk. Ini merupakan hal wajar sebagai akibat dari perubahan ritme sirkadian atau jam biologis tubuh.

Selain perubahan waktu makan selama puasa, ada juga perbedaan waktu tidur. Kebanyakan orang biasanya tidur larut malam dan bangun sebelum subuh untuk makan sahur. Perubahan pola tidur ini dapat memengaruhi kesehatan secara keseluruhan dan membuat puasa menjadi lebih menantang.

Lantas, sebenarnya apa saja yang menjadi alasan seseorang menjadi lebih mudah mengantuk saat puasa?

Sebenarnya, alasan yang paling utama puasa dapat menimbulkan rasa kantuk adalah terjadinya penurunan kadar gula darah di dalam tubuh. Dengan begitu, tubuh menjadi lebih lemas disertai otak yang sulit berkonsentrasi.

Kondisi ini membuat seseorang menjadi lebih rentan untuk merasakan kantuk yang mampu memengaruhi produktivitas.

Bukan itu saja, ada faktor lain yang membuat puasa membuat seseorang menjadi lebih mudah mengantuk, yaitu waktu tidur yang tidak teratur. Saat puasa, beberapa orang perlu bangun jam 2 pagi untuk mempersiapkan sahur dan mungkin saja tidak tidur lagi hingga pagi hari.

Kombinasi kekurangan tidur dan penurunan kadar gula darah membuat rasa kantuk tidak tertahankan.

Bagi kebanyakan orang, kondisi tersebut dapat menjadi salah satu perubahan mendadak dalam kebiasaan makan. Waktu bergeser, asupan kalori meningkat pada malam hari, dibarengi dengan penurunan kadar kortisol dan insulin. Kortisol menjadi salah satu hormon penting dalam tubuh, karena jika kadarnya terlalu sedikit, hal tersebut memicu rasa lelah kronis.

Sebaliknya, saat kadar kortisol meningkat secara signifikan, beberapa efek buruk dapat terjadi, seperti pertambahan berat badan, masalah fungsi kekebalan tubuh, dan risiko penyakit kronis.

Kadar kortisol yang lebih tinggi dan pilihan makanan yang buruk dapat membuat menimbulkan dampak buruk bukannya menyehatkan.

Cara Mengatasi Kantuk saat Berpuasa

Jika pada hari normal Anda bisa mengusir kantuk dengan minum kopi atau makan kudapan agar tetap terjaga, maka Anda perlu mencari cara lain untuk mengatasi masalah ini ketika sedang berpuasa.

Berikut ini cara untuk melawan rasa kantuk dan tetap segar saat berpuasa di kantor:

  1. Tidur Nyenyak di Malam Hari

Saat puasa, Anda akan mengalami perubahan dalam pola tidur, karena harus bangun sebelum subuh untuk makan sahur. Inilah salah satu penyebab mengapa orang sering merasa mengantuk di siang hari.

Untuk mencegah ini, Anda perlu memastikan telah memiliki tidur yang cukup dan berkualitas di malam hari sebelum harus bangun untuk makan sahur di pagi hari.

  1. Tidur Siang yang Nyenyak

Saat puasa, Anda tidak perlu menggunakan waktu istirahat untuk makan siang. Dengan begitu, manfaatkan kesempatan ini untuk tidur siang yang nyenyak. Jika memungkinkan,

Anda bisa mengatur alarm sekitar 5–20 menit untuk tidur. Saat bangun, pikiran Anda menjadi lebih segar dan produktivitas kembali untuk menyelesaikan semua pekerjaan.

  1. Cuci Muka

Saat Anda merasa mengantuk, cobalah untuk pergi ke toilet dan membasuh muka dengan air agar kembali segar. Cara ini terbukti ampuh untuk mengurangi rasa kantuk saat bekerja. Mencuci wajah dengan air dingin dapat membuat Anda menjadi lebih rileks dan segar, sehingga konsentrasi untuk bekerja kembali prima.

  1. Melakukan Peregangan

Anda akan lebih mudah untuk merasakan kantuk jika hanya duduk diam untuk waktu yang lama. Maka dari itu, saat rasa kantuk terasa, ada baiknya untuk melakukan peregangan sederhana untuk menggerakkan otot-otot dan menghindari kekakuan.

Anda juga dapat berjalan di sekitar kantor selama beberapa menit untuk melancarkan aliran darah dan meningkatkan asupan oksigen ke otak agar rasa kantuk hilang.

Baca juga : Star Insight Februari 2024

Sumber : Halodoc

BMKG : Cuaca Yogyakarta Rabu Ini Cerah!

Previous article

Identik Jadi Menu Buka Puasa, Ini Manfaat Buah Blewah

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Health