CulinaryFeaturedLifestyle

Pernak Pernik Ramadhan : Molokhia, Sup Hijau Penyembuh Firaun Yang Sempat Dilarang

0
Sup Molokhia Mesir
Sup Molokhia

STARJOGJA.COM, Dijuluki “makanan raja”, sup kental hijau sederhana yang disebut molokhia ini pernah dilarang di Mesir karena dugaan memiliki efek menambah hasrat seksual.

“Makanan ini mudah ditelan, jadi ibu-ibu Mesir memberi makan bayi mereka molokhia setelah menyusui,” kata Emad Farag, seorang karyawan di The St. Regis Cairo.

Diucapkan “mo-lo-h-i-a”, tetapi dieja dengan cara yang tak terhitung banyaknya, sup hijau sederhana itu pernah menjadi “makanan raja” karena dianggap memiliki kekuatan penyembuhan.

Berasal dari kata mulukia, yang berarti “milik bangsawan”, legenda mengatakan bahwa sup yang bisa menyembuhkan itu terbuat dari tanaman molokhia itu berjasa menyembuhkan seorang penguasa Mesir hingga kembali sehat pada abad ke-10.

Maka, makanan itu diperuntukan bagi para Firaun dan keluarga kerajaan.

Terekam di makam

Dalam buku Treasure Trove of Benefit and Variety at the Table: A Fourteenth-Century Egyptian Cookbook, penulis Nawal Nasrallah menulis: “Orang Mesir kuno tidak meninggalkan resep kuliner, tetapi sisa makanan di makam mereka dan mural peti mati, yang menggambarkan kue dan makanan lainnya, juga kegiatan mengolah makanan, menunjukkn tingkat kecanggihan mereka dalam membuat makanan…”

Meskipun pasokannya berlimpah, molokhia tidak selalu tersedia untuk umum. Di masa lalu, molokhia dilarang diberikan pada perempuan.

Menurut cerita rakyat, Khalifah Kairo (salah satu penguasa Mesir dari dinasti Fatimiyah abad ke-10) melarang konsumsi sup kental itu karena dugaan efek afrodisiak, atau meningkatkan hasrat seksual, pada perempuan.

Bukan lagi peninggalan firaun, sekarang ini molokhia adalah makanan pokok setiap keluarga di Mesir.

Sementara hidangan nasional resmi adalah koshary (campuran nasi vegetarian, buncis, makaroni, dan lentil), kebanyakan orang Mesir menganggap molokhia sebagai makanan simbol negara.

Di Mesir Molokhia biasanya disajikan saat bulan Ramadhan dan Idul fitri. Sayuran hijau ini diolah menjadi sup yang sedikit mengental dengan campuran air kaldu, bawang putih dan ketumbar.

Rasanya yang gurih dan lembut ini lah yang membuat sup Molokhia banyak digemari, baik bagi orang dewasa maupun anak-anak. Sup Molokhia dapat dihidangkan dengan campuran lain seperti ayam, daging kambing, ataupun daging sapi. Ketika dimasak hasil kuah sayur ini akan menjadi sedikit kental dan agak berlendir, sama seperti Okra.

Sedangkan masyarakat Jepang sering menggunakan molokhia untuk dijadikan jus, salad ataupun pengganti bayam pada hidangan Ohitashi. Terkadang orang Jepang juga suka membuat tempura Molokhia dan juga hidangan yang diansinkan dengan saus ponzu.

Umumnya Mulukhia dijual dalam bentuk segar, kering, ataupun beku. Sedangkan yang beku biasanya dijual dalam bentuk yang sudah dihaluskan dengan pisau khusus yang berbentuk bulat ataupun diblender.

Baca juga : Star Insight Februari 2024

Jadwal Pemadaman Listrik DIY, Kamis 4 April 2024

Previous article

Jelang Lebaran, BBPOM Yogyakarta Ajak Masyarakat Jadi Konsumen Cerdas

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Culinary