FeatureKota JogjaNews

Jelang Lebaran, BBPOM Yogyakarta Ajak Masyarakat Jadi Konsumen Cerdas

0
konsumen cerdas

STARJOGJA.COM, JOGJA – Jelang Lebaran, BBPOM Yogyakarta Ajak Masyarakat Jadi Konsumen Cerdas. Selama Ramadhan, BBPOM di Yogyakarta makin mengintensifkan pengawasan usaha pangan di wilayah ini.

Intensifikasi pengawasan dilakukan terkait permintaan produk pangan yang meningkat khususnya menjelang hari besar keagamaan. Situasi ini seringkali digunakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab untuk mengedarkan pangan yang tidak aman dan atau tidak layak dikonsumsi.

Etty Rusmawati,S.T.P., Pengawas Farmasi dan Makanan BBPOM di Yogyakarta mengatakan Pengawasan menjelang Hari Raya Idul Fitri sebetulnya melengkapi pengawasan rutin yang telah dilakukan sepanjang tahun oleh BBPOM di Yogyakarta, disamping kegiatan operasi / pengawasan dengan target khusus lainnya.

Ia mengatakan Intensifikasi pengawasan pangan menjelang Ramadhan dan Idul Fitri merupakan salah satu pengawasan post-market yang dilakukan BBPOM di Yogyakarta untuk lebih meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bahaya produk pangan yang Tidak Memenuhi Ketentuan.

“Kegiatan pengawasan pangan ini berfokus pengawasan di sarana distribusi antara lain di supermarket, toko, warung, pasar tradisional dan sentra kuliner makanan buka puasa (takjil). Pengawasan terkait pangan Tanpa Izin Edar (TIE)/ ilegal, pangan kedaluwarsa, dan pangan rusak, serta penyalahgunaan bahan berbahaya pada pangan terutama di makanan berbuka puasa/takjil,” jelasnya.

Lebih lanjut Ia menjelaskan selama Untuk makanan takjil pengawasan dilakukan karena adanya peluang makanan yang dijual tersebut tidak aman. Potensi untuk menjadi tidak aman selalu ada karena adanya bahaya yang menyertai. Ada 3 jenis bahaya pada produk pangan yaitu bahaya fisik (rambut, staples, kerikil), bahaya kimia (formalin, rhodamin B, pengawet melebihi batas), bahaya mikrobiologi (bakteri, virus, jamur karena penanganan kurang bersih).

“Umumnya makanan takjil berpotensi terkontaminasi cemaran mikrobiologi karena dibiarkan terbuka tanpa tutup, penjamah makanan sebagian tidak menggunakan alat bantu,” terangnya.

Sementara itu, drh Tuty Erlina Mardja,M.P. Analisis Obat dan Makanan BBPOM di Yogyakarta mengatakan Pengawasan makanan takjil dilakukan dengan mobil laboratorium keliling, uji cepat penyalahgunaan bahan berbahaya seperti formalin, boraks, methanyl yellow dan rhodamin B. Kegiatan ini diikuti KIE (komunikasi-informasi-edukasi) dengan menggelar mini pameran/pembagian leaflet serta pemberian informasi langsung kepada penjual/pembeli, agar masyarakat lebih memahami keamanan pangan.

“Hindari membeli makanan berwarna mencolok. Hindari membeli makanan yang kemasannya distaples (bahaya fisik) dan Memperhatikan suhu pangan (pangan dingin penyimpanan tetap dingin, pangan panas penyimpanan tetap panas),” himbaunya.

Masyarakat diminta agar menjadi konsumen cerdas untuk menghindari pangan yang tidak memenuhi ketentuan dengan cermat dalam membeli dan memilih pangan, membaca label dan memastikan adanya nomer pendaftaran, nama-alamat produsen, komposisi, tanggal kadaluwarsa, berat bersih dan kode produksi.

“Selalu melakukan CEK KLIK, yaitu cek KEMASAN, LABEL, IJIN EDAR dan KADALUARSA,” tutupnya.

Pernak Pernik Ramadhan : Molokhia, Sup Hijau Penyembuh Firaun Yang Sempat Dilarang

Previous article

Ngabuburide Motor Listrik, PLN Jogja Berbagi Takjil Keliling Kota

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Feature