Flash InfoHealthNews

Memahami Penyakit Jantung Pada Kehamilan, Apa Sebab dan Solusinya?

0
jantung kehamilan

STARJOGJA.COM, HEALTH – Penyakit jantung dapat berisiko terjadi pada ibu yang sedang hamil. Penyakit ini dapat dideteksi baik sebelum kehamilan atau justru baru ditemukan ketika dalam masa kehamilan.

dr. Dyah Wulan Anggrahini, Ph.D,Sp.JP, Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular FK KMK UGM mengatakan, seseorang yang mengidap penyakit jantung membutuhkan metabolisme yang besar. Sehingga, ketika hamil pemasukan metabolisme bagi bayi akan otomatis berkurang.

“Kalau dia butuh metabolisme yang besar untuk jantungnya, maka ketika hamil sirkulasi yang digunakan oleh si bayi akan berkurang, serta pemasukkan metabolik untuk bayi akan lebih sedikit dibandingkan dengan bayi yang sehat”, ungkapnya kepada Star FM.

Pada umumnya, setiap ibu hamil akan mengalami fase perubahan aliran atau volume aliran darah. Kondisi ini akan terjadi di trimester pertama, spesifiknya di kisaran minggu ke tiga puluh atau tiga puluh dua. Fase ini tidak akan memberikan efek apapun pada ibu normal, tapi akan menyebabkan kerja jantung lebih ekstra pada ibu dengan penyakit jantung.

Secara lebih lanjut, dr Dyah menyebutkan bahwa ibu hamil dengan penyakit jantung memiliki empat tingkat risiko. Risiko pada tingkat pertama masih dianggap rendah, kemudian tingkat dua sampai empat akan dianggap tinggi. Keempat tingkatan ini akan menentukan saran-saran yang diberikan oleh dokter.

“Tingkat pertama itu adalah risiko paling rendah, sedangkan dua sampai empat adalah risiko yang tinggi. Ketika mengetahui tingkatan tersebut, kita bisa memberi saran tertentu aktivitas apa yang baik dan kurang baik. Kemudian, pengurangan jenis cairan atau garam pada jantung yang bengkak”, ungkapnya.

Saat ini, dokter jantung maupun kandungan sedang berusaha untuk mengkampanyekan program pengecekkan jantung sebelum hamil atau di awal kehamilan. Hal tersebut dilakukan untuk meminimalisir ditemukannya penyakit jantung ketika sudah hamil besar.

Program pengecekkan jantung dapat memudahkan dokter untuk melihat stratifikasi risiko mana yang ditempati oleh pengidapnya. Kondisi ini juga membantu dokter dan pasien dalam mengetahui risiko dan keluhan yang akan dihadapi.

“Paling tidak ketika sudah melakukan pemeriksaan di awal, kita akan mencegah risiko kalau selama hamil nanti akan ada keluhan-keluhan sebagainya paling tidak kita sudah tahu di depan”, ucap dr. Dyah.

Program ini pun sudah mulai direalisasikan di beberapa daerah seperti Bantul dan Sleman. Walaupun belum sempurna, tapi instruksi programnya sudah beredar di masyarakat sebagai bentuk solusi dan pencegahan penyakit jantung terhadap ibu hamil.

Penulis : Rossa Deninta

Pentingnya Literasi Masyarakat dalam PPDB 2024 di DIY

Previous article

Juventus Pecat Pelatih Massimiliano Allegri

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Flash Info