By 
STARJOGJA.COM, Yogyakarta – Seorang Ibu diharuskan memberikan ASI ( Air Susu Ibu ) secara ekslusif pada awal kehidupan bayi. Dengan pemberian ASI eksklusif, dapat meningkatkan daya tahan tubuh maupun kesehatan bayi karena zat yang terkandung dalam ASI ini memiliki kandungan zat nutrisi, maupun zat imun.
“Pemberian ASI eksklusif ini artinya benar-benar hanya memberikan ASI selama 0-6 bulan. Dan tidak memberikan tambahan minuman untuk bayi,” Ujar Falasifah Ani Yuniarti yang merupakan perawat dalam bidang Keperawatan Anak Kamis, (24/01/2019).
Setelah bayi berusia 6 bulan, ASI tetap diberikan kepada sang anak dengan didampingi Makanan Pendamping ASI atau MPASI. Karena pada saat itu zat nutrisi dalam ASI belum mencukupi nutrisi sang bayi diatas 6 bulan.
Baca Juga : Bosan Macet, Luxembourg Gratiskan Transportasi Publik
“Setelah pemberian ASI eksklusif, sebaiknya Ibu tetap memberikan ASI hingga bayi berusia 2 tahun. Dan MPASI ini bukan berarti ASI digantikan dengan susu formula ya,”imbuhnya.
Ani mengatakan bahwa semakin banyak ibu memeberikan ASI pada bayi, maka produksi ASI pun akan semakin bertambah banyak pula. Selain itu, produksi ASI ibu akan menurun apabila sang ibu mengalami stress berkepanjangan dan menurunnya semangat dalam pemberian ASI.
“Cara pemberian ASI juga mempengaruhi, Ibu itu cenderung memberikan ASI hanya disisi kiri saja, disini bisa menyebabkan ASI disisi kanan produksinya akan berkurang,”jelasnya.
Terkait dengan pemberian ASI, Ani menjelaskan bahwa tidak keluarnya ASI pada ibu saat tiga hari pertama sejak kelahiran bayi itu merupakan hal yang wajar. Diharapkan Ibu muda tidak perlu merasa khawatir.
Comments