Kota JogjaNews

Jalur Alternatif Jogja – Wonosari Dianggarkan 61 M

0

Pemerintah Daerah (Pemda) DIY menganggarkan duit sebesar Rp61,3 miliar pada 2017 untuk membangun jembatan dan jalan sebagai jalur alternatif Jogja – Wonosari melalui perbatasan Gunungkidul dan Sleman. Selain untuk mengurai kemacetan di kawasan perbukitan Patuk, jalur itu diharapkan dapat memacu peningkatan pertumbuhan ekonomi di sektor pariwisata di kedua daerah.

Kepala Seksi Perencanaan Jalan dan Jembatan Bidang Bina Marga Dinas PUP-ESDM DIY Bambang Sugaib  mengakui kondisi jembatan lama sudah membahayakan jika dilewati, terutama roda dua. Sehingga jembatan lama akan dibongkar, kemudian pembangunan jembatan baru dilakukan di titik pembongkaran tersebut dengan panjang 90 meter dan lebar tujuh meter.

Karena kondisi saat ini masih sempit, jalan menuju jembatan juga akan diperluas. Untuk jalan yang akan dibangun berada wilayah Gunungkidul sepanjang dua kilometer dan di Sleman satu kilometer. Lebar aspal jalan sekitar tujuh meter, sedangkan bahu jalan sekitar 1,5 meter untuk mendukung drainase.

Salahsatu titik jalan yang curam berada di Dusun Lemahabang, Gayamharjo, Prambanan, lanjutnya akan dilakukan perataan agar tidak terlalu curam. Pelaksana proyek akan memodifikasi sedemikian rupa kawasan itu menjadi jalan yang bisa dilewati kendaraan bermotor.

“Pembebasan tanah untuk pelebaran jalan sudah dilakukan oleh Pemkab Sleman dan Gunungkidul jadi kami tinggal membangun,” ungkapnya, Rabu (11/1/2017).

Pembangunan jalur baru itu nantinya bisa dilalui kendaraan ukuran besar untuk dua jalur. Setelah terbangun, diharapkan dapat mengurai kemacetan terutama ketika terjadi di saat liburan di jalur Jogja – Wonosari. Jika jalur tersebut sudah jadi maka Jogja – Wonosari bisa ditempuh melalui Gayamharjo, Prambanan kemudian menuju Desa Ngoro-oro, Patuk, Gunungkidul. Sebaiknya dari arah Wonosari ke Jogja juga bisa dialihkan dengan berbelok di kawasan Putat, Patuk melalui Nglanggeran, untuk menuju Ngoro-oro Patuk dan ke arah Gayamharjo, Prambanan.

“Sebagai jalan alternatif untuk lalu lintas sepanjang jalan Jogja- Wonosari. Khususnya di Patuk, karena [jalan itu] cuma satu-satunya itu, kalau ada kecelakaan berakibat terganggunya arus maka bisa dialihkan, selain itu kawasan jalan tanjakan Patuk ada potensi longsor,” jelasnya.

Sekretaris Komisi C DPRD DIY Agus Subagyo menyatakan, pihaknya sudah meninjau jalur tersebut. Ia mengakui adanya potensi pengembangan ekonomi ketika jalur itu sudah dibangun. Karena di kedua wilayah terutama di Prambanan dan Patuk, sama-sama ada tempat wisata yang kini dalam tahap berkembang. Antara lain Candi Boko, Candi Ijo, Candi Barong, Tebing Breksi hingga Candi Prambanan di Sleman dan Kawasan Gunung Api Purba, Embung, Air Terjun di Paruk, Gunungkidul. Wisata itu diharapkan semakin berkembang setelah jalur sudah tertata.

 

Semua SMP/MTS DI Kulon Progo Siap Gelar Ujian Berbasis Komputer

Previous article

Uang 3 M Di Kamar anak Bupati Klaten Diduga Dari Jual Beli Jabatan

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Kota Jogja