Kota JogjaNews

Tahun Ini, Leptospirosis Dan Demam Berdarah Merenggut 14 Nyawa Di Jogja

0
FOTO : antara

Penyakit demam berdarah (DB) dan leptospirosis mengancam warga, memasuki musim hujan saat ini. Tahun ini 14 pasien dilaporkan meninggal akibat leptospirosis dan demam berdarah.

Kepala Bidang Penanggulangan Masalah Kesehatan (PMK) Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul Pramudi Dharmawan mengatakan, penyakit demam berdarah dan leptospirosis biasanya marak terjadi saat musim hujan. Genangan air menjadi media efektif bagi perkembangan telur nyamuk demam berdarah.

Demikian pula kencing tikus penyebab leptospirosis yang bercampur dengan genangan air. “Telur nyamuk demam berdarah itu bisa bertahan hingga enam bulan, kalau terkena air ya sudah menetas,” terang Pramudi, baru-baru ini.

Kasus demam berdarah dan leptospirosis selama ini telah menyebabkan belasan warga meninggal dunia dalam setahun. Data sepanjang tahun ini terjadi sebanyak 1.338 kasus demam berdarah, sembilan diantaranya meninggal dunia.

Sedangkan leptospirosis tercatat sebanyak 83 kasus sebanyak lima diantaranya meninggal dunia. “Kebanyakan kasus meninggal dunia karena terlambat memberi pertolongan. Misalnya korban lepto, dibawa ke rumah sakit setelah kondisi mata korban sudah kuning,” paparnya.

Ia meminta warga turut andil mencegah kematian akibat demam berdarah dan leptospirosis serta berupaya mencegah merebaknya penyakin ini. Antara lain segera memeriksakan diri ke dokter bila merasakan demam tinggi.

Untuk mencegah merebaknya dua penyakit ini, warga harus rajin memberantas sarang nyamuk dengan mengubur barang bekas yang dapat menjadi wadah genangan air, serta menutup tempat penampungan air.

Wisata DIY & Jateng Diintegrasi, Kereta Api Tumpuan Utama

Previous article

Kampanye Pilkada Senyap, Paslon Bisa Blusukan Ala Jokowi

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Kota Jogja