Kota JogjaNews

JAFF 2016: Film Indonesia Kian diperhitungkan

0

Film Indonesia kian diperhitungkan di kancah Asia. Hal ini ditunjukkan dengan lima dari enam kategori penghargaan yang diberikan kepada film Indonesia di 11th Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) yang berakhir Sabtu, 3 Desember 2016.

Lima penghargaan tersebut diantaranya, Golden Hanoman Award diraih Istirahatlah Kata-kata karya Yosep Anggi Noen, NETPAC Award dan Geber Award diraih film Turah karya Wicaksono Wisnu Legowo, Blencong Award dan  Jogja Student Film Award diraih film Memoria karya Kamila Andini. Adapun film The Island Funeral karya Pimpaka Towira dari Thailand meraih Silver Hanoman Award.

Ilustrasi film –

Selain dari raihan penghargaan, sebanyak tiga film yang diputar di JAFF 2016 menambah jam putarnya karena antusiasme pengunjung. Tiga film tersebut yakni Ziarah karya BW Purbanegara, Salawaku karya Pritagita Arianegara, dan Istirahatlah Kata-kata karya Yosep Anggi Noen.

“Ini sebuah prestasi yang dapat menjadi pemantik perluasan industri film Tanah Air,” tutur Direktur Festival JAFF, Budi Irawanto, melalui siaran pers.

Istirahatlah Kata-kata dipilih sebagai film terbaik JAFF 2016 karena film ini menampilkan kisah tokoh reformasi 1998 yang berhasil disajikan dalam sudut pandang kemanusiaan seperti, mencekam tajam serta subtil dengan humor dan keharuan.

Adapun film Turah menjadi film pemenang karena film ini berhasil merangkai cerita yang sederhana menjadi sebuah pengalaman filmis yang jarang ditemukan dalam film mutakhir Indonesia.

Meski berbicara tentang warga kelas ekonomi rendah, film ini tidak terjebak dalam romantisasi persoalan kemiskinan. Melalui kemampuan membingkai dalam kamera, pembuat film berhasil membangun karakter. Tidak hanya sebagai gambar yang ditangkap, tetapi juga sebagai frame-frame dengan estetika kamera yang orisinal dan khas untuk masing-masing karakter.

Pembuat film juga berhasil membangun tokoh-tokoh cerita sebagai bagian yang organik dalam kalangan warga yang disorot. Cerita film singkat dan padat, dengan penuh kesadaran pada persoalan riil sosio-politik yang tidak dibuat-buat menjadi sebuah isu besar.

Juri Geber Award yang mewakili komunitas di Indonesia memilih Turah karya Wicaksono Wisnu Legowo karena menggambarkan kisah manusia-manusia tak sempurna yang dipermainkan oleh raksasa (baik individu ataupun sistem) yang ironisnya ketika diutak-atik dalam tingkatan politik, sosial, ekonomi, budaya, atau keadaan yang berbeda tetap saja terjadi pada siapapun dan dimanapun menjadi sangat dekat dan kontekstual dengan kondisi hari ini.

Tahun ini JAFF memutar 138 judul film dari 27 negara di kawasan Asia Pasifik. Jumlah film Indonesia yang diputar sebanyak 60 film. Total pengunjung yang hadir selama enam hari penyelenggaraan sebanyak 8.000 pengunjung

Ini Deretan Ponsel Jadul yang Siap Dicerai oleh WhatsApp

Previous article

DPT Pilwalkot Ditetapkan 298.989 Jiwa

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Kota Jogja