Kota JogjaNews

Semangat Serangan Oemoem masih relevan diimplementasikan saat ini

0

Semangat peristiwa Serangan Oemoem 1 Maret yang terjadi 68 tahun lalu masih relevan untuk diimplementasikan dalam kehidupan masa kini, khususnya perang melawan “hoax”, seperti disampaikan Kapolda DIY Brigjen Pol Ahmad Dofiri.

Menurut dia, Serangan Oemoem 1 Maret 1949 merupakan peristiwa yang luar biasa dan sangat bersejarah bagi bangsa Indonesia, sehingga semangat dan nilai-nilai kejuangan yang ditunjukkan oleh para pejuang tidak boleh luntur begitu saja.

“Harus terus ‘diuri-uri’ dan diimplementasikan dalam kehidupan saat ini. Meskipun tantangan yang dihadapi berbeda, namun semangat kejuangan itu masih sangat relevan,” ucap Dofiri.

Ia juga menyinggung mengenai perlunya generasi muda memiliki semangat toleransi seperti yang ditunjukkan para pejuang dalam mempertahankan kemerdekaan.

“Bibit-bibit intoleransi jika dipelihara justru akan menimbulkan paham radikal yang kemudian bisa memunculkan perpecahan dan terorisme. Ini yang harus dicegah bersama-sama oleh TNI, kepolisian dan masyarakat. Jika ada yang mencurigakan, masyarakat harus segera lapor,” tuturnya.

Sementara itu, Komandan Korem 072 Pamungkas Brigjen TNI Fajar Setiawan yang bertindak sebagai inspektur upacara Peringatan Serangan Oemoem 1 Maret mengatakan, semangat kejuangan yang dimiliki pejuang tidak pernah pudar.

“Semangat itu tidak pudar. Tetapi bagaimana kita mendukung dan meyakini bahwa seluruh masyarakat akan bangkit dan bersama-sama berbuat yang terbaik untuk bangsa,” ujarnya.

Sedangkan Wakil Gubernur DIY Sri Paduka Paku Alam X mengingatkan seluruh generasi muda untuk memahami perjalanan sejarah bangsa sehingga mereka memiliki pijakan agar langkah yang mereka ambil bisa terarah.

“Sejarah itu tidak pernah usai dan tidak berujung. Namun generasi muda bisa mewarisi nilai-nilai sejarah bangsa dan meneruskannya ke generasi berikutnya,” imbuhnya.

Peringatan Serangan Oemoem 1 Maret ke 68 tahun dilakukan lebih meriah dengan banyaknya peserta yang terlibat. Selain pelajar dan veteran, terdapat juga resimen mahasiswa dan perguruan silat Merpati Putih. Anggota perguruan silat pun sempat memperagakan kebolehannya di hadapan peserta upacara.

Selain itu, juga digelar pameran mengenai potret perjuangan bangsa Indonesia di Museum Benteng Vredeburg. Pameran akan berlangsung hingga Minggu (5/3). (Sumber:Antara)

Jumlah Personel SAR DIY Jauh dari Cukup

Previous article

Kuota haji DIY 3.158 orang

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Kota Jogja