Kab GunungkidulNews

Desa Nglanggeran Jadi Potensi Pesona Indonesia

0

Star Jogja – Yogyakarta.Dinas Pariwisata DIY bersama Kementerian Pariwisata melakukan sosialisasi brand pesona Indonesia di Desa Wisata Ngalanggeran, Kecamatan Patuk. Desa Wisata Nglanggeran dinilai telah menjadi percontohan dalam pengelolaan wisata.

Menurut Kepala Seksi Pelayanan Informasi Dinas Pariwisata DIY Marlina Handayani Desa Wisata Nglanggeran telah menjadi salah satu objek wisata yang memiliki citra cukup baik. Namun demikian perlu adanya peningkatan di segala sisi yang lebih masif agar Desa Nglanggeran dapat dikenal secara global.

“Desa Nglanggeran sangat memiliki potensi untuk itu,” kata dia, Jumat (17/3/2017).

Salah satu yang harus dilakukan oleh pengelola Desa Wisata Nglanggeran adalah memperkuat citra pariwisata yang bersih dan nyaman. Selain itu juga harus sesuai dengan brand pesona Indonesia yang digalakkan oleh pemerintah. Sebab menurut dia perlu ada penyamaan perspektif dalam mencitrakan pariwisata Indonesia.

“Saya rasa pengelola [Desa Wisata Nglanggeran] telah melakukanya dengan cukup baik. Mereka sudah melakukan prosmosi dengan baik melalui spanduk dan media internet. Dan beberapa di titik di objek wisata Nglanggeran kami dapat menemukan semacam sapta pesona,” jelasnya.

Kepala Dinas Pariwisata DIY, Aris Riyanta menambahkan sosialisasi brand pesona Indonesia dinilainya sangat penting untuk kemanjuan pariwisata di Indonesia. Terlebih kata dia Kementerian Pariwisata tahun ini menargetkan pergerakan wisatawan secara nasional untuk domestik mencapai 256 juta orang. Sedangkan pergerakan wisatawan mancanegara ditargetkan mencapai 15 juta orang.

Sehingga untuk dapat menjangkau target tersebut, branding pesona Indonesia terus digalakkan ke seluruh provinsi di Indonesia, termasuk DIY.
“Tujuannya, tentu untuk menguatkan citra dari brand pariwisata nasional yakni Pesona Indonesia,” kata dia.

Lanjutnya lagi sasaran sosialisasi brand pesona Indoensia adalah sejumlah pelaku industri kepariwisataan, perhotelan, akademisi hingga pemda hingga satuan kerja perangkat daerah di setiap kabupaten dan kota di DIY. Diharapkan sosialiasi tersebut dapat mensinergikan dan menyamakan pemahaman tentang kepariwisataan Indonesia

Sementara itu,Ketua Pengelola,Sugeng Handoko mengkui bahawa citra pariwisata memang sangat diperlukan. Namun wisata tak harus merubah budaya masyarakat sekitar. “Kami tidak ingin merubah kultur masyarat untuk meninggalkan pertanianya. Karena daya tarik desa wisata adalah segala aktifitas yang ada di desa tersebut, termasuk kegiatan pertanian,” kata dia.

Sebelum menjadi desa wisata, sekitar 90% warga Desa Nglanggeran adalah petani. Namun kini setelah berkembangnya desa wisata, alih profesi ke sektor pariwisata kata dia tidak terlalu signifikan. Pasalanya pertanian juga diintergrasikan sebagai salah satu bagian dari wisata itu sendiri, sehingga banyak yang masih memilih sebagi petani.Irwan A. Syambudi/JIBI/Harian Jogja |

Pemda DIY Percepat Penerbitan Pergub Taksi Online

Previous article

Gereja Ganjuran: Kontemplasi dan Perjalanan Pemulihan Hati

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *