Kab SlemanNews

Jangan Lengah, 90% Curanmor di DIY Dipicu Kunci Motor yang Tertinggal!

0

STARJOGJA, SLEMAN –Sleman menjadi lokasi pencurian sepeda motor tertinggi yang berhasil diungkap Polda DIY dalam Operasi Curanmor 2017. Sedikitnya 90% pencurian ranmor kini disebabkan oleh kunci motor yang tertinggal saat sedang diparkir.

Polda DIY mengungkap 22 kasus beserta 36 tersangka dan 38 barang bukti dalam operasi yang digelar dua pekan ini. Dari kasus tersebut, 12 kasus diantaranya terjadi di Sleman sedangkan paling sedikit, dua kasus, ada di Gunungkidul dan Kulonprogo. Direktur Reserse Kriminal Umum Polda DIY, Kombes Pol Hadi Utomo mengatakan tindak curanmor di DIY selama tahun ini relatif meningkat hingga 99 kasus.

Kasus curanmor di DIY umumnya terjadi di komplek parkiran pusat perbelanjaan maupun universitas yang sudah dijaga satpam. Namun, beberapa kasus juga terjadi ketika pelaku sudah nekad masuk ke rumah korban tempat motor diparkir meskipun sudah dipagari.

“Sekarang pencuri menyasar tempat parkir yang terbuka, mengintai motor di parkiran yang ditinggal beserta kuncinya, lengah lalu dibawa kabur, menjadi modus baru,” ujarnya kepada wartawan di Mapolda DIY, Jumat (27/10/2017).

Hal ini berbeda dari waktu lalu ketika pencuri biasanya berbekal alat untuk merusak kunci motor. Karena itu, ia menghimbau masyarakat untuk tidak ceroboh meninggalkan kunci kendarannya.

Selain itu, pengelola parkir juga diminta untuk selektif karena diakui oleh Direskrimum Polda DIY jika ada indikasi keterlibatan tukang parkir dalam kasus curanmor.

Senada, Kapolres Sleman, AKBPP Burkan Rudi Satria mengatakan kasus curanmor kini berubah modusnya dengan menyasar kendaraan yang ditinggalkan pemiliknya beserta kuncinya.

Modus yang dilakukan kini ialah dengan berjalan-jalan sambil melihat-lihat apabila ada kendaraan yang ditinggal dengan kuncinya baik di halaman minimarket atau rumah.

“Salah satu kejadian bahkan satu rumah kehilangan tiga motor sekaligus meskipun di dalam pagar karena kuncinya ditinggal semua,” ujarnya.

Cara ini dipilih karena pelaku menganggap lebih gampang dan minim resiko dibandingkan menggunakan alat bantu.Sekar Langit Nariswari/JIBI/Harian Jogja |

LINTAS KOTA : Pemda DIY dorong Penguhuni Asrama Mahasiswa Membaur dengan Warga

Previous article

Gamping lor Belum Bebas Jentik

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Kab Sleman