By 
STARJOGJA.COM, TEKNO – Setidaknya sebanyak 85% responden menyatakan rela mengeluarkan ongkos lebih untuk membeli ponsel yang lebih canggih.
Associate Market Analyst, IDC Indonesia Risky Febrian mengatakan dari riset yang dilakukan pada 2017 terhadap 3.000 responden di 12 kota besar di Indonesia, 85% di antaranya mau mengeluarkan uang lebih demi mendapat ponsel lebih canggih. Menurutnya, jawaban tersebut didorong peralihan pengguna ponsel.
“85% bersedia mengeluarkan uang lebih besar untuk membeli smartphone berikutnya,” ujarnya saat memberikan paparan dalam acara Selular Congress di Hotel Le Meridien Jakarta, Kamis (3/5/2018).
Pada 2014, kata Risky, pembeli ponsel merupakan pembeli pertama asal memilih produk yang berada di kelas bawah.
Seiring dengan kemampuan konsumen menggunakan fitur pada ponsel dan ketersediaan ponsel canggih, akhirnya mendorong konsumen berani mengeluarkan dana lebih demi ponsel yang diinginkan.
“Masih banyak first time buyer banyak di antara mereka yang membeli ponsel entry-level. Kebutuhan media hiburan bertambah terus makanya mereka willing to spendlebih,” katanya.
Sementara itu, IDC menyatakan penurunan permintaan di pasar China membuat volume distribusi (shipment) ponsel pintar global melemah 2,9% pada kuartal I/2018.
Data IDC menunjukkan vendor ponsel mendistribusikan 334,3 juta unit smartphone pada kuartal I/2018, merosot dibandingkan dengan pengiriman 344,4 juta unit pada kuartal I/2017.
Tekanan terkuat ada di pasar China. Untuk pertama kalinya sejak kuartal III/2013, peredaran ponsel pintar di Negeri Tiongkok tidak mampu menembus 100 juta unit.
“Secara global, konsumen beralih ke perangkat yang lebih premium tetapi pengguna baru tidak sebanyak dulu. Hasilnya pengiriman menurun,” kata Asoscciate Research Director IDC Worldwide Device Trackers Melissa Chau dalam laman resmi IDC, Selasa (2/5/2018).(DEN/BISNIS.COM)
Comments