STARJOGJA.COM.GUNUNGKIDUL – Dinas Kebudayaan Kabupaten Gunung Kidul, mendorong setiap desa menuliskan sejarah dan legendanya agar dapat diketahui masyarakat secara luas.
Kepala Dinas Kebudayaan Gunung Kidul Agus Kamtono di Gunung Kidul, Jumat, mengatakan upaya penulisan sejarah desa untuk mempertahankan sejarah yang selama ini hanya berupa sejarah lisan.
“Sejarah berdirinya desa atau hadeging desa dapat ditulis menggunakan Bahasa Jawa,” katanya.
Ia mengatakan sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Gunung Kidul setiap tahun ditargetkan 25 desa. Tahun ini Dinas Kebudayaan berhasil mendorong 54 desa menulis sejarahnya.
“Dari 144 desa ada 54 desa yang sudah menuliskan sejarahnya, dan ada 31 desa yang mengikuti perlombaan,” katanya.
Agus mengatakan pihaknya memberikan bimbingan teknis yang berasal dari akademisi dan tokoh masyarakat asli Gunung Kidul. “Kami bisa saja membayar akademisi menulis sejarah, tetapi kami ingin warga yang dilatih bisa menulis sejarahnya sendiri sehingga merasa memiliki,” katanya.
Selain sejarah, lanjut Agus, pemerintah daerah juga mendorong penulisan legenda. Saat ini ada 60 desa yang dilakukan bimtek penulisan legenda.
“Kemarin ada 25 desa yang mengikuti perlombaan, untuk legenda kita menggunakan Bahasa Indonesia,” katanya.
Agus mengatakan sumber sejarah diambil dari lisan maupun arsip yang ada. Sehingga diharapkan sejarah mendekati otentik.(antara)
Comments