Flash InfoLifestyle

Ini Cara Menjaga kesehatan jantung di bulan Puasa

0

STARJOGJA.COM,HEALTH – Sebagian besar orang yang menderita penyakit kronik tetap ingin menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan, walaupun sebenarnya orang sakit diperbolehkan untuk tidak berpuasa. Salah satu dari penyakit kronik yang paling sering diderita adalah penyakit jantung.

Penderita penyakit jantung sering mengalami gejala sesak nafas, pembengkakan kaki, dan mudah lelah. Apakah penderita penyakit jantung boleh berpuasa?

Apa dampak puasa bagi penderita penyakit jantung? Apakah yang harus diperhatikan penderita penyakit jantung dalam berpuasa?

Beberapa penelitian mengenai dampak puasa pada penderita penyakit jantung telah dilakukan. Salah satunya penelitian di Qatar yang melibatkan sekitar 2000 penderita gagal jantung dan menghasilkan kesimpulan bahwa berpuasa tidak memiliki dampak buruk bagi fungsi jantung maupun kesehatan organ lainnya.

Penelitian lain di Arab Saudi menyatakan bahwa berpuasa aman bagi penderita gagal jantung asalkan tetap menjaga asupan cairan dan garam serta tidak melewatkan dosis obat yang seharusnya dikonsumsi.

Ternyata puasa justru bermanfaat bagi orang yang mengalami sakit jantung. Dengan berpuasa, kadar natrium tubuh akan menurun dan tentunya akan menurunkan tekanan darah seseorang. Hal ini sangat baik bagi mereka yang memiliki tekanan darah tinggi atau hipertensi.

Pengontrolan hipertensi melalui diet makanan, pengaturan berat badan, olahraga, pengendalian alkohol dan merokok, serta mengurangi stress atau emosi memang dapat dilakukan di bulan suci ini.

Beberapa penelitian menemukan adanya peningkatan kadar kolesterol baik sebesar 30-40% pada penderita penyakit jantung setelah berpuasa. Hal ini dapat membuat kadar lemak total penderita lebih baik dan risiko komplikasi tidak terlalu tinggi.

Perbaikan status gizi penderita penyakit jantung juga telah dilaporkan. Dampak baik tersebut terjadi diperkirakan karena selama bulan Ramadan penderita penyakit jantung mengalami perubahan pola makan.

Mereka lebih dapat mengendalikan asupan yang masuk ke dalam tubuh serta mengatur porsi dan jadwal makan setiap hari, sehingga diharapkan para penderita penyakit jantung dapat meneruskan pola hidup ketika berpuasa, meskipun sudah melewati bulan Ramadan.

Jadi, apakah penderita penyakit jantung boleh berpuasa?

Penderita penyakit jantung yang stabil dapat berpuasa tanpa takut terjadinya perburukan penyakitnya, sedangkan penderita dengan penyakit yang tidak stabil tidak dianjurkan untuk berpuasa.

Beberapa penderita yang harus hati-hati dalam berpuasa antara lain penderita sakit jantung koroner yang mengalami nyeri dada berulang, penderita gagal jantung yang sering mengalami sesak nafas, penderita dengan penyempitan katup aorta, dan penderita kelainan irama jantung yang ganas/mengancam nyawa.

Sementara penderita serangan jantung dan penderita yang baru saja menjalani pemasangan ring/stent ataupun operasi jantung tidak dianjurkan untuk berpuasa dalam 6 minggu setelahnya.

Penderita diharapkan untuk memeriksakan diri dan berkonsultasi dulu dengan dokter mengenai apakah penderita dapat berpuasa di bulan Ramadhan. Selain itu, dokter akan menyesuaikan kembali obat yang diberikan dengan obat yang waktu kerjanya panjang sehingga dapat dikonsumsi di saat sahur dan berbuka.

Agar penderita penyakit jantung aman dalam berpuasa, salah satu hal yang wajib diperhatikan adalah pengaturan porsi serta pemilihan makanan yang tepat. Penderita dianjurkan makan dengan porsi kecil, menghindari makanan yang berlemak dan mengandung banyak garam serta minum cairan dalam jumlah banyak karena akan mencetuskan sesak nafas akibat pembengkakan jantung.

Jadi penderita dianjurkan untuk makan 3-4 kali dengan porsi yang kecil, bukan hanya 2 kali saat sahur dan berbuka puasa. Penderita juga dapat menemui ahli gizi terlebih dahulu untuk berkonsultasi mengenai menu yang tepat selama berpuasa.

Selain pengaturan makan, penderita penyakit jantung tetap dianjurkan untuk mempertahankan aktivitas fisik yang cukup di bulan puasa. Hal yang paling mudah dilakukan misalnya berjalan kaki selama 30-40 menit per hari menjelang berbuka. Hal ini dapat mempertahankan kebugaran jantung di bulan puasa.

Jadi, pada prinsipnya, penderita penyakit jantung yang stabil aman berpuasa, bahkan akan memperoleh manfaat dari berpuasa bila dilakukan dengan tepat. Selamat menjalankan ibadah Puasa.( dr.Levina Prima Rosalia, SpPD – Dokter Spesialis Penyakit Dalam RS Panti Rapih Yogyakarta)

Main Petasan di Kulonprogo Bisa Dipidanakan

Previous article

Pengungsi di Glagaharjo Kembali ke Rumah Masing-masing

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Flash Info