Flash InfoLifestyle

Puasa Sebelum “Medical Check-Up”, Buat Apa?

0
mengantuk puasa
Ilustrasi-puasa-vitals.lifehacker.com

STARJOGJA.COM, HEALTH – Ada sederet prosedur yang harus dijalani seseorang untuk persiapan menjalani medical checkup (MCU). Di antara prosedur sebelum pemeriksaan kesehatan menyeluruh itu adalah puasa, larangan minum obat, dan anjuran tidur cukup sebelum mengikuti tes.

Sering kali, sederet prosedur pra-MCU itu diabaikan. Bisa jadi, ketidaktahuan terhadap tujuan persiapan menjadi alasan pengabaian. Padahal, persiapan menjelang MCU tersebut akan berdampak pula pada akurasi hasil pemeriksaan dan tindak lanjutnya.

Apa sebenarnya alasan dan tujuan dari persiapan-persiapan tersebut?

dr. FX Haryatno , dokter RS Panti Rapih menjelaskan Puasa Biasanya, anjuran puasa dilakukan untuk jangka waktu 10 jam sampai 12 jam. Selama jam puasa, pasien tidak diperbolehkan mengonsumsi apapun, kecuali air mineral. Beberapa pemeriksaan laboratorium yang mewajibkan puasa antara lain pemeriksaan glukosa, kolesterol, urea, dan asam urat.

” Makanan dan minuman yang dikonsumsi akan diserap oleh tubuh ke dalam aliran darah dan langsung berdampak pada sistem metabolisme, terutama terkait kadar glukosa darah ” ungkap dr. FX Haryatno.
Batasan Puasa adalah tidak menelan makanan atau minuman melalui saluran penceranaan,dari mulut sampai anus, jangka waktunya bisa diatur oleh yang bersangkutan atau siapa yang mempunyai kewenangan untuk hal ini.
Kadang-kadang susah untuk membedakan antara diet dan puasa. Di RS dokter merujuk pasien ke Dokter spesialis gizi klinik/ahli gizi untuk pasien tertentu, yang sering dirujuk adalah diet lambung, diet tinggi kalori tinggi protein, diet ginjal. Contoh : pak budi oleh dokter ahli penyakit dalam tidak boleh makan ikan tengiri, cumi yang diasinkan atau dikeringkan atau diasap, ini lebih kearah diet larangan, karena diet kadang bisa berarti anjuran, contoh diet ala mediterania, diet vegetarian.

Cuplikan berita menarik dari koran nasional, bahwa puasa bisa meningkatkan regenerasi sel punca. Penelitian yang dilakukan di pakar kesehatan insitut teknologi Masasucets, cambridge, Amerika, bahwa dengan puasa hasilnya ada perbedaan antara mereka yang diberi makanan lebih dan makanan yang kurang dengan catatan zat gizinya sama.

” Puasa punya banyak manfaat di usus termasuk untuk meningkatkan kemampuan regenerasi sehingga berpotensi membantu mencegah penyakit yang menyerang usus misalnya infeksi, polyp, atau kanker” pungkas dr. FX Haryatno.

Warung Makan di Gunungkidul Ini Gratiskan Warga yang Tidak Mampu

Previous article

Rantai Kebaikan Jadi Program Go-Jek Untuk Para Mitranya

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Flash Info