FeatureNews

ASITA DIY Berharap Masalah Sampah Tidak Berlarut

0
sampah bantul
Tumpukan Sampah di Demangan (FOTO : Istimewa )

STARJOGJA.COM, Yogyakarta – Masalah sampah bisa membawa dampak pada sektor wisata di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) jika tidaka segera diselesaikan. Ketua Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) atau Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia DIY Udi Sudiyanto mengatakan wisatawan akan terpengaruh jika lokasi yang dikunjunginya tidak bersih atau memiliki masalah dengan sampah.

“Kami menyayangkan problem itu kalo wisatawan mau ke Jogja mau lihat keindahan dan kebersihan, kalo itu terganggu maka otomatis mikirnya Jogja kotor. Padahal enggak ini hanya masalah temporer. Kami ingin agar sampah tidak menumpuk di jalan jadi ada bau, polusi,” katanya kepada Starjogja 101,3 FM Senin (1/4/2019).

Udi mengaku hingga saat ini belum ada wisatawan yang melaporkan keresahannya karena sampah di beberapa titik di Kota Jogja. Namun kondisi ini akan terjadi jika masalah sampah dibiarkan saja.

Baca Juga : Walhi DIY Soroti Konsep TPST Piyungan

“Hari ini real mereka belum ada. Kalo sedikit mengeluh itu hanya sampai ke guide atau sopir. Pemandu wisata bisa menjelaskan. Yogyakarta milik kita semua. Ini tidak boleh lama-lama masalah ini. Ini bisa diselesaikan,” katanya.

Udi mengatakan pemerintah harus memiliki langkah cepat dan juga rencana ketika menghadapi ini. Sebab, jika tidak memiliki konsep penanganan sampah yang jelas semua sektor akan terkena dampaknya.

“Kedepan ketika ada masalah A maka pemerintah punya plan A, B, C sehingga tidak masalah lagi,” katanya.

Kebersihan menurutnya menjadi point utama di sektor wisata. Terutama dalam menggaet wisatawan nusantara maupun manca negara. Setiap negara memiliki standar kebersihannya masing-masing. Sehingga Yogyakarta harus memiliki kemampuan untuk memenuhi standar tersebut.

“Standar lokal kita sudah mengakui Jogja itu sudah bagus kalo target wisatawan asing maka kita memang menggunakan luar negeri standar mereka datang. Kering tidak bau. General mereka ok belum pada masalah serius, kebersihan dan kenyamanan kita harus mengacu standar international kalo ingin menggaet wisatwan luar negeri,” katanya

Kondisi ini harus menjadi point perhatian utama pengelola wsiatwa di masing-masing daerah jika ingin dikunjungi wisatwan manca negara. Terlebih nantinya akan adanya bandara Internasional NYIA di Kulon Progo.

“Adanya NYIA ini memetakan destinasi itu dan membantu destinasi untuk menggunakan standarnya masaing masing. Kalo destinasi A cocoknya Asean maka gunakan standar Asean. B cocok untuk standar Eropa maka gunakan standar Eropa itu untuk meminimalisir komplain,” katanya.

Burger Vegetarian Jadi Penanda April Mop

Previous article

Progres NYIA Capai 92%, Siap Diverifikasi

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Feature