News

Darurat sampah, ARI Latih Warga Sulap Sampah Jadi Produk Bernilai Ekonomis

0
Akademi Relawan Indonesia (ARI)

STARJOGJA.COM. SLEMAN – Produksi sampah harus disiasati dengan pengelolaan sampah. Akademi Relawan Indonesia (ARI) terpanggil untuk mengadakan pelatihan pengelolaan sampah jadi produk yang bernilai ekonomis.

Pelatihan yang digelar di Kampung Josari, Kabupaten Sleman tersebut di ikuti oleh kebanyakan ibu-ibu kampung setempat pada Rabu ( 04/04/2019). Kepala ARI, Andri Perdana menyampaikan, edukasi berkaitan pengelolaan sampah sangat penting bagi masyarakat di tengah tingginya produksi sampah dan terbatasnya daya tampung TPST Piyungan.

” Kami berharap agar dari pengelolaan sampah ini banyak kampung mulai peduli dengan lingkungan dan menghasilkan pendapatan tambahan dari pengelolaan sampah yang dilakukan” ujar Andri.

Baca juga : Ini Lima Solusi Atasi Sampah Ala UGM

Direncanakan ke depan relawan dari MRI-ACT DIY juga ikut membantu mendampingi masyarakat mengambil bagian untuk menyelesaikan persoalan sampah yang dihadapi oleh warga Yogyakarta.

Pada kesempatan tersebut, ARI berkolaborasi dengan Project B Indonesia, yaitu sebuah lembaga edukasi dan pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan sampah menjadi produk kerajinan yang bernilai jual.

Co-Founder Project B Indonesia, Yebi Yuliandala mengatakan 75% sampah yang dihasilkan oleh masyarakat dan dibuang ke TPST berasal dari sampah Rumah Tangga dengan berbagai jenis sampah mulai dari organik, plastik, kaca dan logam.

” sampah botol air mineral jika tidak dikelola dengan baik dapat dijual 500-1000 rupiah per kilogram, akan tetapi jika dipisahkan antara tutup dan botol palstiknya, dapat bernilai 2000-3000 rupiah setiap kilogramnya” contohnya.

Dalam Edukasi ini, warga di Kampung Josari juga diajarkan bagaimana membuat produk-produk berkualitas dan elegan dengan bahan baku yang terbuat dari sampah plastik yang memiliki nilai jual.

Kegiatan pelatihan tersebut diakhiri dengan komitmen masyarakat di Kampung Josari dalam menginisiasi Bank Sampah untuk mengelola sampah dan membuat berbagai produk kerajinan dari sampah dalam mengurangi dampak negatif ke lingkungan.

Forpi : Tidak Boleh Ada Bangunan Permanen di Trotoar

Previous article

Instagramable, Cara Kota Jogja Gaet Wisatawan Milenial

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in News