FeatureJogjaKUUniknya Jogja

Pemkab Bantul Gelar Jamasan Pusaka

0
bantul gelar jamasan pusaka
foto : Pemkab Bantul

STARJOGJA.COM. BANTUL – Bantul gelar Jamasan Pusaka. Kegiatan ini merupakan tradisi yang dilakukan setiap Bulan Suro. Pembersihan pusaka di Kabupaten Bantul ini digelar  pada Minggu (29/9) bertempat di Bangsal Rumah Dinas Bupati Bantul.

KMT. Projosuwasobo selaku Abdi Dalem Kraton Ngayogyokarto Hadiningrat Wilayah.Bantul dalam sambutannya mengatakan bahwa setiap Bulan Suro, Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat mengadakan jamasan di dalam keraton.

“Di setiap Kabupaten/Kota diadakan jamasan pusaka karena di dawuhi dari keraton, dengan waktu setelah upacara jamasan di dalam keraton yaitu selasa kliwon lalu.” jelasnya.

BACA JUGA : Warga Jatirejo Hidupkan Kembali Tradisi Jamasan Pusaka Kyai Landoh

Kegiatan di Kabupaten Bantul difasilitasi oleh Bupati Bantul. Pusaka yang dibersihkan terdiri atas 2 pusaka yaitu pusaka dalem, merupakan pemberian Sri Sultan Hamengku Buwono bernama Kanjeng Kyai Hagnya Murni dan pusaka lainnya yang merupakan pusaka pendamping sejumlah 5 pusaka. Pemberian nama pusaka tersebut oleh Ngarso Dalem yang diberikan pada saat upacara Hari Jadi Bantul.

KMT. Projosuwasobo menambahkan dalam sambutannya bahwa setiap Hari Jadi Kabupaten Bantul pusaka tersebut dikirab dan disaksikan oleh peserta upacara di Lapangan Trirenggo.

Sementara Kepala Dinas Kebudayaan Bantul, Nugroho Eko Setyanto, S.Sos, MM., menambahkan bahwa jamasan pusaka dilakukan untuk membersihkan pusaka-pusaka yang ada di Kabupaten Bantul khususnya, dan masyarakat Jawa pada umumnya. Siraman pusaka dilakukan karena pusaka-pusaka tersebut merupakan salah satu produk budaya dimana pembersihannya dilakukan dengan adat-istiadat Jawa.

“Kedepannya jamasan pusaka akan dikembangkan di setiap Kecamatan yang diberi pusaka tombak sehingga pusaka-pusaka tersebut akan terjaga dan kelihatan pamornya. Dan harapannya dengan adanya kegiatan jamasan tersebut masyarakat dapat ikut serta melestarikan kegiatan jamasan pusaka. Masyarakat yang mempunyai pusaka pun dapat ikut serta dalam pembersihan pusakanya.” ucapnya

Diketahui, Benda-benda peninggalan yang dibersihkan dalam ritual ini di bulan Suro antara lain keris, tombak, kereta kencana, gamelan dan berbagai peralatan upacara. Masyarakat Jawa meyakini bahwa jamasan ini menjadi cara untuk menghargai secara penuh peninggalan nenek moyangnya.

SUMBER :

Orang Disleksia Cenderung Kreatif dan Unggul

Previous article

3 Kebakaran Lahan Terjadi di Hari Minggu

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Feature