Kab Kulonprogo

BPBD Kulonprogo Ingatkan Waspadai Longsor dan Banjir

0
potensi banjir
Ilustrai banjir FOTO : BPBD Purworejo

STARJOGJA.COM, Info – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulonprogo ingatkan masyarakat untuk waspadai ancaman bencana yang berpotensi terjadi saat musim hujan. Di antaranya tanah longsor dan banjir.

Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulonprogo, Suhardiyana mengatakan di awal musim hujan yang jatuh pada November ini, bencana yang sering terjadi di Kulonprogo meliputi tanah longsor dan banjir.

Tanah longsor kebanyakan terjadi di Kulonprogo sisi utara yang merupakan kawasan perbukitan. Sedangkan banjir bisa ditemui di Kulonprogo sisi selatan. “Banjir juga berpotensi, menyergap daerah selatan Kulonprogo. Meski sudah ada normalisasi aliran sungai tapi tetap kita waspadai,” kata Suhardiyana, Senin (4/11/2019).

Baca Juga : BPBD kulonprogo waspadai ancaman banjir dan longsor

Selain dua hal itu, masyarakat juga perlu mewaspadai bencana lain, seperti angin kencang. Menurut Kepala Pelaksana BPBD Kulonpogo, angin kencang kerap mengakibatkan pohon utamanya yang sudah rapuh bertumbangan. Ini sangat berbahaya. Apalagi jika pohon tumbang menimpa rumah warga, bukan tidak mungkin dapat menimbulkan korban jiwa.

“Karena pancaroba menimbulkan angin kencang, biasanya ada pohon tumbang, itu perlu diwaspadai masyarakat,” terangnya.

Kewaspadaan ini berkaca pada bencana hidrometeorologi yang menimpa Kulonprogo pada Maret 2019 lalu. BPBD Kulonprogo mencatat sebanyak 50 titik terjadi longsor, pohon tumbang dan banjir.

Longsor dan pohon tumbang banyak ditemui di Kulonprogo sisi utara yang notabene wilayah perbukitan, meliputi Kecamatan Kalibawang, Samigaluh, Kokap, dan Girimulyo. Sementara untuk banjir melanda wilayah di sepanjang Sungai Serang. Meski tidak ada korban jiwa, kerugian akibat serangkaian bencana itu mencapai ratusan juta.

Sebagai upaya pengurangan dampak bencana, BPBD menyiagakan personel Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops) selama 24 jam. Warga yang sedang dalam keadaan darurat bencana dapat menghubungi petugas Pusdalops tersebut. Di samping itu untuk antisipasi bencana longsor, BPBD juga menyiapkan Early Warning System (EWS).

Tercatat sudah ada 90 EWS di wilayah perbukitan Kulonprogo, termasuk tiga titk EWS baru di Dusun Klepu, Desa Banjararum, Kecamatan Kalibawang; Dusun Ngrancak, Desa Pendoworejo, Kecamatan Girimulyo dan Dusun Jeruk, Desa Gerbosari, Kecamatan Samigaluh.

“Kondisi sebagian EWS ada yang tidak berfungsi, tapi di sisi lain struktur tanah di lokasi rawan longsor telah menguat, jadi bisa dikatakan cukup aman meski demikian warga harus tetap waspada,” kata Ariadi.

Sumber : Harianjogja

Ketimpangan Ekonomi di Indonesia Masih Jadi Masalah

Previous article

Sofyan Basir Diputus Bebas Kasus PLTU MT Riau-1

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *