Kab KulonprogoNews

Kulonprogo Waspadai 50 Titik Potensi Bencana

0
potensi banjir
Ilustrai banjir FOTO : BPBD Purworejo

STARJOGJA.COM. KULONPROGOKulonprogo waspadai 50 titik potensi bencana, mulai dari tanah longsor, angin kencang dan banjir pada musim hujan ke depan.

Kepala Pelaksana BPBD Kulon Progo Ariadi mengatakan kewaspadaan ini berkaca pada bencana hidrometeorologi yang menimpa Kulon Progo pada Maret 2019 lalu. BPBD Kulonprogo Waspadai 50 Titik Potensi Bencana di Musim Hujan.

” Untuk Tanah longsor wilayah rawan ada di kecamatan Kokap, Girimulyo, Samigaluh, Kalibawang dan sebagian wilayah kecamatan Pengasih,” jelas Ariadi kepada Star Jogja FM, Senin ( 18/11).

Ia juga menerangkan potensi bencana angin kencang yang bisa menyebabkan pohon tumbang rawan terjadi di hampir semua wilayah kecamatan di Kulonprogo.

” Yang paling sering itu ada di Kecamatan Panjatan, Nanggulan, Sentolo dan Samigaluh,” lanjutnya.

Ia mengatakan angin kencang kerap mengakibatkan pohon utamanya yang sudah rapuh bertumbangan. Ini sangat berbahaya. Apalagi jika pohon tumbang menimpa rumah warga, bukan tidak mungkin dapat menimbulkan korban jiwa.

“Karena pancaroba menimbulkan angin kencang, biasanya ada pohon tumbang, itu perlu diwaspadai masyarakat,” katanya.

Sementara untuk kejadian banjir, wilayah kecamatan Panjatan, Temon, Wates dan Galur disebutnya jadi daerah paling sering dilanda banjir. Untuk mengatasi kejadian banjir, pemkab Kulonprogo bersama Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWS ) Serayu Opak telah mengambil sejumlah langkah, utamanya normalisasi aliran sungai.

” Sudah ada normalisasi Sungai Serang. Ada pula penambahan tanggul dan normalisasi anak sungai Nagung yang ada di kawasan Panjatan dan Galur,” lanjutnya.

Sebagai upaya pengurangan dampak bencana, BPBD menyiagakan personel Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops) selama 24 jam. Warga yang sedang dalam keadaan darurat bencana dapat menghubungi petugas Pusdalops tersebut.

“Di samping itu untuk antisipasi bencana longsor, BPBD juga menyiapkan Early Warning System (EWS),” katanya.

Ia mengatakan sampai saat ini, ada 90 EWS di wilayah perbukitan Kulon Progo, termasuk tiga titk EWS baru di Dusun Klepu, Desa Banjararum, Kecamatan Kalibawang; Dusun Ngrancak, Desa Pendoworejo, Kecamatan Girimulyo dan Dusun Jeruk, Desa Gerbosari, Kecamatan Samigaluh.

UGM Kenalkan Jamu ke Milenial

Previous article

BKN Temukan Pendaftar Abal-bal Tes CPNS 2019

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *