Health

Fakta Indonesia Kebal Virus Corona

0
Gejala Covid-19 baru
Sejumlah Warga Negara Indonesia (WNI) asal Wuhan, Hubei, China beraktivitas di depan Hanggar Pangkalan Udara Raden Sadjad, Ranai, Natuna, Kepulauan Riau, Selasa (4/2/2020). Menurut data Kementerian Kesehatan bahwa 238 orang WNI yang menjalani proses observasi sebagai antisipasi tertular virus Corona bahwa kesehatannya dalam keadaan baik dan sehat, tidak ada satupun dari mereka yang menunjukkan gejala infeksi seperti demam, batuk dan pilek. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/hp.

STARJOGJA.COM, Info – Banyak negara mempertanyakan kenapa Indonesia kebal virus corona bahkan juga serangan virus Zika dan MERS. Dengan fakta itu, Ketua Tim Riset CoV-Formulasi Vaksin Profesor Nidom Foundation (PNF) Chaerul Anwar Nidom, mengatakan bahwa belum adanya kasus Covid-19 ditemukan di Indonesia bukanlah masalah. Menurutnya, yang terpenting baginya adalah transparansi mengenai penanganannya.

Selain itu, Indonesia memiliki jumlah kasus yang relatif rendah untuk pandemi flu babi atau H1N1, SARS, dan sebagainya. Namun, Indonesia pernah ada wabah yang mengkhawatirkan, yaitu saat flu burung, dengan jumlah kematian tertinggi, sebelum disusul Mesir.

“Bahkan lebih tinggi daripada Vietnam dan Thailand dan angka kematian pernah 100 persen,” katanya saat dihubungi Jumat, (28/2).

Baca juga: WHO Ingatkan Tidak Ada Negara Kebal Virus Corona

Hingga 28 Februari 2020, Covid-19 sudah menewaskan 2.858 orang mayoritas China daratan dan dikonfirmasi 83.079 kasus terinfeksi di sekitar 53 negara di dunia. Namun, Indonesia menjadi salah satu negara yang tidak terkonfirmasi virus corona yang berawal dari Wuhan, Provinsi Hubei, Cina, itu.

Nidom, yang juga Guru Besar Biokimia dan Biologi Molekuler, memiliki hipotesis dalam menanggapi kebalnya masyarakat Indonesia dan mengkhawatirkan beberapa virus. Pertama, karena faktor genetik yang berkaitan dengan reseptor.

“Jadi, tempat penempelan virus atau kuman yang tidak sesuai dengan virus Zika, MERS atau COVID-19 tapi dengan virus flu atau Flu Burung sesuai,” katanya menjelaskan.

Dan hipotesis kedua adalah dari segi nutrigenomik, yaitu makanan dan minuman yang dikonsumsi masyarakat Indonesia bisa mengurangi akibat infeksi virus.

“Jadi, seperti empon-empon atau curcumin yang menjadi konsumsi masyarakat, sehingga secara tidak langsung mencegah akibat infeksi virus corona,” tutur Nidom.

Di media sosial juga banyak yang mengatakan sebab Indonesia tidak terserang Covid-19 adalah karena faktor genetik, sebab Indonesia memiliki gen Afrika, yang juga dikabarkan belum terpapar virus itu.

Namun, Pengurus Pusat Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (PP IAKMI) yang sekaligus epidemiolog dari Universitas Indonesia, Syahrizal Syarif, belum bisa memastikannya sebab belum ada penelitian dan data yang akurat tentang fenomena ini.

“Sampai sekarang, belum ada yang bisa membuktikan mengapa belum ada kasus COVID-19 di Indonesia. Kalaupun itu genetik karena ada keturunan Afrika, semuanya tetap harus dibuktikan dari penelitian,” katanya.

Syahrizal pun tetap mengimbau masyarakat untuk tidak lengah lantaran faktor gen yang dianggap kuat menjaga tubuh dari COVID-19. Sebaliknya, dalam melawan virus corona, ia meminta agar masyarakat senantiasa melakukan gaya hidup sehat.

“Saya tidak bisa bilang itu hoaks. Tapi, yang terpenting kita jangan jadi merasa kuat dan tidak melakukan antisipasi,” ungkapnya. “Entah genetik apapun kalau kita hidup sehat, imunitas tubuh tinggi dan virus bisa diatasi.”

Sumber : Antara

Kunci Penghentian Virus Corona Menurut WHO

Previous article

Virus Corona di Indonesia, Mahfud MD : Tidak Ada

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Health