Flash Info

Tagar Indonesia Terserah Bentuk Frustasi Kasus Covid-19

0
tagar Indonesia Terserah
jokowi memimpin rapat penanganan virus corona (bisnis)

STARJOGJA.COM, Info – Tagar atau tanda pagar Indonesia Terserah menurut Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 2017 – 2021 Ari Fahrial Syam sebagai hal yang wajar bila banyak tenaga medis mulai frustasi dengan situasi pandemi virus Corona atau Covid-19. Hal ini ditenggarai dengan viralnya tanda pagar atau tagar Indonesia Terserah dan #TerserahIndonesia di berbagai platform media sosial.

“Wajar menurut saya ketika petugas kesehatan sudah menyatakan rasa frustasi dengan Indonesia Terserah, karena sekali lagi mereka yang bertemu langsung dengan pasien-pasien tersebut. Mereka yang berpotensi tinggi tertular dari pasien-pasien tersebut,” katanya dalam unggahan video akun Youtube Dr Ari Syam Talkshow yang tayang pada 18 Mei 2020.

Oleh karena itu, dia berharap semua pihak dapat berkerja sama untuk mencapai misi mengendalikan jumlah kasus Covid-19. Kondisi saat ini, imbuhnya, bisa membaik dengan syarat semua pihak dapat bersatu dan bersama saling mendukung.

“Kami petugas kesehatan selau berdoa bisa menangani kasus dengan sebaik-baiknya, kami bisa mencegah pasien tidak fatal atau tidak sampai kematian. Sekali lagi kerja sama semua pihak sangat kami butuhkan,” katanya.

Sebelumnya, Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo juga menyayangkan banyak masyarakat dengan kesadaran rendah untuk menerapkan protokol kesehatan pencebagahan penyebaran virus Corona.

“Kita sangat tidak berharap kalangan dokter kecewa, sejak awal kita kedepankan ujung tombak kita masyarakat kalau masyarakat terpapar sakit, dirawat di rumah sakit, apalagi dalam jumlah yang banyak dan tempat perawatan penuh maka yang sangat repot adalah dokter dan perawat,” katanya.

Sedari awal, kata Doni, pemerintah selalu mengedepankan untuk menjaga kondisi para tenaga medis agar jangan sampai kelelahan. Upaya para tenaga medis sebagai garda terdepan, imbuhnya, harus menjadi perhatian bersama.

Doni menjabarkan saat ini jumlah dokter di Indonesia kurang dari 200.000 orang dan dokter paru sebanyak 1.976 orang. Jumlah tersebut tergolong sedikit jika dibandingkan dengan negara-negara lain.

“Artinya 1 dokter paru melayani 245.000 warga indonesia kalau kehilangan dokter adalah kerugian besar bagi bangsa,” katanya.

Namun, Doni tidak menjelaskan mengenai upaya pemerintah untuk menekan kerumunan masyarakat di tempat umum guna mencegah penyebaran Covid-19.

Sumber : Bisnis

BI DIY Jamin Uang Beredar Higenis

Previous article

Lebaran Seru dengan Kegiatan ini di Rumah

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Flash Info