News

WHO Minta Akhiri Nasionalisme Vaksin Covid-19

0
puncak Omicron
Migrant workers and their families board buses during a lockdown imposed due to the coronavirus in New Delhi, India, on Saturday, March 28, 2020. Indian Prime Minister Narendra Modi ordered the unprecedented move this week in a bid to replicate China’s relative success containing the coronavirus outbreak. But he faces perhaps more obstacles than his neighbor President Xi Jinping, who leveraged the Communist Party’s centralized control to isolate some 60 million people in the province of Hubei, where Covid-19 first emerged. Photographer: Anindito Mukherjee/Bloomberg

STARJOGJA.COM, Info – Nasionalisme vaksin menjadi isu bagi World Health Organization (WHO). WHO minta dunia mengakhiri nasionalisme vaksin bisa memperburuk pandemi Covid-19.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menyerukan seruan terakhir bagi negara-negara untuk bergabung dengan pakta vaksin global. WHO memberikan batas waktu hingga akhir bulan ini bagi negara-negara kaya untuk bergabung dengan Covax Global Vaccines Facility.

Inisiatif tersebut akan menuntut pembagian calon vaksin kepada negara-negara di seluruh dunia sehingga tidak ada ketimpangan antara negara kaya dengan negara berkembang dan miskin. Tedros mengatakan pihaknya telah mengirim surat ke 194 negara anggota WHO dan mendesak partisipasi mereka.

Baca juga : Ayo Ikuti Wear Mask Challenge dari WHO

Organisasi kesehatan global itu juga menyerukan keprihatinan bahwa penyebaran pandemi sekarang didorong oleh orang-orang dari generasi yang lebih muda, yang banyak dari mereka tidak menyadari bahwa dirinya terinfeksi. Ini menimbulkan bahaya nyata bagi kelompok yang lebih rentan.

Dorongan Tedros agar negara-negara bergabung dengan Covax datang ketika Uni Eropa, Inggris, Swiss, dan Amerika Serikat mulai membuat kesepakatan dengan perusahaan pengembang vaksin prospektif.

Rusia dan China juga tengah mengembangkan vaksin dan dilaporkan para perusahaan pengembang tengah menjajaki diskusi untuk produksi vaksin bagi negara tertentu. WHO khawatir kepentingan nasional seperti ini dapat menghambat upaya penanganan pandemi yang lebih luas.

Sumber : Bisnis

Bayu

Pesan MUI di Peringatan Tahun Baru Islam 1442 H

Previous article

Kota Jogja Belum Perlu Shelter Covid-19

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in News