Pendidikan

Bawa DeSmart, Mahasiswa UGM Juara Lomba Esai Nasional

0
DeSmart UGM
DeSmart (humas UGM)

STARJOGJA.COM, Info – Tim Metamorf Fakultas Teknik UGM berhasil menjadi juara pertama dalam Kompetisi penulisan esai nasional yang diselenggarakan oleh Komadiksi, Universitas Sebelas Maret Solo pada 10 Oktober lalu. Pada kompetisi tim UGM menuliskan esai tentang konsep Desa Smart atau DeSmart sebagai platform desa pintar untuk meningkatkan konektivitas, informasi, dan keamanan masyarakat desa.

Tim UGM itu terdiri dari Wisnu Arif Budiman dan Thariq Faros Manumono ini, berhasil menyisihkan 39 tim lainnya dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.

“Nah, platform itu nantinya berbentuk aplikasi yg sederhana bisa dimanfaatkan untuk 3 hal utama yaitu, informasi konektivitas dan keamanan,” kata  Wisnu Arif Budiman ini.

Baca juga : Lomba Logo BOB Masih Dibuka Sampai 6 September

Menu Informasi nantinya menyediakan informasi apa saja yang dibutuhkan masyarakat desa seperti pengurusan KTP dan Kartu Keluarga, mengecek dokumen diperlukan dan mengetahui kegiatan event yang ada di desa. Selain itu, ada fitur yang bisa digunakan jika terjadi keadaan darurat misal kebakaran, ibu yang akan melahirkan bisa langsung menekan tombol emergency yang nantinya akan muncul peringatan dan notifikasi.

Dikarenakan baru sebatas ide dan gagasan, imbuhnya, pihaknya belum berpikir untuk merancang aplikasinya. Meski dalam sesi tanya jawab dengan Juri, ujarnya, direkomendasikan perlu dibangun data center di tiap desa untuk menerapkan gagasan ini.

“Pihak juri merekomendasikan untuk dibangun data center dulu untuk warganya di tiap desa dan pembangunan data center itu diperlukan dana sekitar RP 100 juta per desa,” katanya.

Atas prestasinya menjadi juara pertama dari perlombaan Komadiksi National Seminar and Essay Competition (KONNECTION) ini, tim Metamorf mendapatkan hadiah berupa piala dan uang tunai sebesar Rp 1.500.000,00. Wisnu sendiri tidak menyangka jika esai yang mereka tulis bisa menjadi juara.

“Tentu kita sangat senang dan tidak menyangka kalau bisa dapat juara. Awalnya kami berdua sudah pasrah, kami merasa tim-tim lain cara mereka presentasi lebih baik dari tim kami. Tapi, kami merasa kalau kami sudah menguasai materi yang kami lombakan. Jadinya untuk sesi tanya jawab kita bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan dari dewan juri,” paparnya.

Bayu

Petani Indonesia Minim dari Kalangan Milenial

Previous article

Satgas Covid-19 Yogyakarta Persiapkan Libur Panjang

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Pendidikan