FeatureFlash Info

Cokelat nDalem, Sepotong Cinta kepada Tenaga Kesehatan

0
Cokelat Ndalem
Cokelat nDalem berbagi cokelat kepada tenaga kesehatan (cokelat nDalem)

STARJOGJA.COM, Yogyakarta – Sudah mencapai 9 bulan setelah awal tahun ini Covid-19 menyebar di Indonesia. Semua terdampak termasuk para pengusaha di Yogyakarta seperti Cokelat nDalem.

Owner Cokelat nDalem Meika Hazim mengaku usaha yang dibangunnya dimulai sejak tahun 2013 lalu, kini usahanya terus berkembang.

“Awalnya belum banyak yang tahu, kita lalu taruh di pusat oleh-oleh dan hypermarket. Lalu wisatawan banyak yang tanya ke warga Jogja tempatnya di mana, lalu mulai dikenal,” katanya.

Meika mengatakan saat ini sudah ada 25 produk cokelat yang dijual. Konsep yang digunakan juga berbeda dengan usaha cokelat yang lain.

Baca juga : Kaya Fitonutrien, Cokelat Hitam Dapat Mencegah Covid-19

“Ada lini rasa wedangan bajigur, ronde sama uwuh, kopinesia dari 6 tempat dan patehan atu teh. Packaging-nya sesuai dengan ciri khas cokelat yang dijual,” katanya.

Meika mengaku ia juga telah memproduksi cokelat dengan infuse empon-empon.  Hal ini tentu sangat bermanfaat bagi tenaga kesehatan.

“Kami memulai donasi cokelat dengan infuse empon-empon sekitar waktu itu di tanggal 21 Maret 2020 sesaat angka Corona mulai menanjak naik dan dari Dokter dan Nakes mulai merasakan kesulitan yang luar biasa dengan kondisi pandemi ini,” katanya.

Kini kondisi di Kota Jogja masih terdampak Covid-19. Bahkan ia pun turut terkena dampak dari Covid-19.

“Ya kami juga kena sekitar 50% terdampak penjualannya,” katanya.

Bergerak dan Membantu

Meika mengatakan sejak awal virus Covid-19 ini menyebar di Indonesia kepedulian saling membantu dan berbagi muncul. Ia mulai membagikan cokelat yang dibuatnya kepada tenaga kesehatan yang bertugas.

Sesuai dengan kemampuan untuk membantu maka ia memulai program Tulung Tinulung atau saling membantu. Karena ia pebuat cokelat maka ia mulai membagikan cokelat kepada para tenaga kesehatan.

“ Maret 2020, ketika kita mulai melakukan Work From Home awal-awal, banyak pihak melakukan gerakan memberikan sumbangan masker dan APD ke Pihak Rumah Sakit. Maka kami mulai dengan konsep Tulung Tinulung ini untuk memberikan cemilan yang cokelat kepada para garda depan kesehatan yang diawali di Yogyakarta,” katanya.

Meika mengatakan pada awalnya ia ingin berbagi semangat kepada garda depan kesehatan dimulai dari relasi terdekat yang sedang bertugas di salah satu UGD di Rumah Sakit Sardjito. Ternyata ini mendapatkan apresiasi dan keterharuan dari pihak tenaga kesehatan yang menambah semangat untuk membesarkan program ini dengan melakukan ajakan untuk memberikan donasi berupa cokelat.

“Karena atensinya sangat besar maka kami membesarkan program dengan bekerjasama dengan Benih Baik  di bulan April 2020 agar donasi yang dapat diberikan data dari berbagai pihak dan banyak pihak yang tidak hanya dari Jogja saja,” katanya.

Program membagikan cokelat kepada tenaga kesehatan kemudian menyebar ke daerah lain di luar Daerah Istimewa Yogyakarta. Masalahnya ia tidak memiliki jaringan untuk saling berbagi kepada tenaga kesehatan di luar DIY sehingga ia memutuskan untuk bekerjasama.

“Tapi di bulan Mei 2020 kami juga bekerjasama dengan IBAN (Indonesian Brand Activist Network) dengan berbagi hasil donasi sampai dengan ke area Jawa Tengah dan Jawa Barat meskipun hanya beberapa Rumah sakit dan Puskesmas yang dapat kami jangkau,” katanya.

Ia mengaku hingga saat ini apa yang dilakukan masih belum cukup. Walaupun hingga saat ini sudah  4.376 cokelat yang dibagikan ke tenaga medis di berbagai fasilitas kesehatan.

“Jogja, Jawa Tengah, Surabaya dan Jakarta meski yang diluar daerah hanya sedikit fasilitas kesehatan yang dapat kami bantu dengan program ini,” katanya.

Hingga saat ini program ini terus berjalan untuk membantu para tenaga kesehatan. Namun melihat kondisi yang terus berubah ia sedang merancang strategi untuk membantu para garda depan kesehatan ini.

“Sekarang kami sedang merancang kembali program untuk saling memberikan semangat kepada para tenaga medis maupun kerabat dekat yang sedang dalam proses berjuang untuk melawan Covid-19 ini,” katanya.

Cokelat dari Bahan Empon Empon

Meika menjelaskan donasi sepotong cokelat kepada tenaga kesehatan ini diharapkan dapat membantu imunitas. Sebab, cokelat buatannya mengandung empon-empon asli yang bagus untuk  memperkuat daya tahan dan imunitas tubuh.

“Kami ada cokelat dengan infuse jahe, cengkeh, kayu manis dan sereh. Kami juga punya cokelat yang kami infuse dengan wedangan khas Indonesia seperti wedang bajigur, wedang ronde dan wedang sereh,” ujarnya.

Meika mengaku empon empon yang dibuatnya juga kerja sama dengan pihak kampus UGM. Yaitu membuat cokelat yang diperkaya dengan probiotik.

“Kolaborasi dengan Tim Probiotik dari Fakultas Teknologi Pertanian UGM yang dipimpin oleh Prof. Endang S. Rahayu. Probiotik dipercaya mempunyai mekanisme membantu imunitas terutama untuk penyakit yang disebabkan oleh virus,” katanya.

Meika menjelaskan probiotik ini akan mengahasilkan enzim penting untuk menghancurkan protein pembungkus virus (proteolitik), maupun RNA virusnya (nuklease) oleh gut microbia . Nantinya disirkulasikan oleh darah yang bertugas untuk menghancurkan serangan virus.

“Hal ini berdasarkan jurnal (review) yang ditulis oleh Oxana Zolnikova (2018),” katanya.

Meika mengaku jika kandungan dalam cokelat dapat membuat pengkonsuminya merasa lebih bahagia. Selain cokelat juga mengandung banyak antioksidan yang  membantu imunitas tubuh.

“Cokelat Probiotik ini kami beri nama Chobio. Penelitian tentang efektifitas Chobio dalam memperbaiki mikrobia baik di usus sudah disetujui oleh LPDP Rispro pada tahun lalu melalui berbagai macam penelitian,” katanya.

Niat Baik Banyak yang Membantu

Meika menjelaskan jika ia berjalan sendiri maka dampak yang ditimbulkan tidak begitu besar. Sehingga ia pun membuka kesempatan bagi warga dan masyarakat yang ingin berbagi kepada tenaga medis.

“Program Pertama Tulung Tinulung kami total ada 24 donatur dan juga 4 donatur tambahan atas nama instansi atau perusahaan swasta. Sementara Di Program Benih Baik ada 40 teman baik yang ikut bergabung di program ini,” katanya.

Salah satu yang membuatnya tenang ketika menyalurkan bantuan adanya usaja jasa antar seperti JNE. Sebab, usaha membantunya menjadi lebih mudah terhitung ia juga sering menggunakan layanan ini.

“Iya. Kami menggunakan layanan JNE yang memang juga sering juga kami gunakan untuk pengiriman produk untuk produk regular kami pada saat melayani konsumen untuk penjualan secara online,” katanya.

Bahkan jika pengiriman dalam jumlah yang besar pun ia tidaklagi khawatir. Sebab, JNE juga menyediakan layanan online yang memudahkan dalam berbagi atau usaha cokelat nDalem.

“Ada beberapa kerjasama yang sering kami antarkan baik di JNE Cabang maupun di pusat yang ada di Sorogenen,” katanya.

Ia terus membuka kesempatan kepada semua masyarakat untuk dapat membantu dengan memberikan sebatang cokelat untuk tenaga medis yang tangani Corona.

“Jika ada yang berkenan membantu lebih, mungkin kami bisa menawarkan untuk menjadi salah satu media membantu dengan cara berdonasi lewat https://bit.ly/BenihBaiknDalem,” katanya.

Bayu

28 Orang Tewas Akibat Serangan di Suriah

Previous article

Sambut Tahun Baru, PMI DIY Semprot Kawasan Tugu, Malioboro, Titik Nol dan Alun-Alun

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Feature